02 Nopember 2009 Hikmah No 14,1
“ Maka ia memalingkan muka dari dunia ini dan mengabaikan
dengan memejamkan mata dan berjalan terus, meletakkannya dibelakangnya, maka ia
tidak menganggap tanah airnya sebagai tempat tinggal, maka ia (Aaqil) yang
cahaya hatinya mencorong berpaling dari dunia ini dari mukanya (qolbu) ia
memejamkan matanya (mata Hati) “
Ringkasan Penjelasan dari KH. M. Djamaluddin Achmad
Seseorang yang berjalan menuju Allah itu matanya sudah
tertutup, tidak terpengaruh dengan dunia, maksudnya tertutup ialah mata hatinya
menutup hawa nafsu, sehingga hawa nafsu tidak menguasai dirinya.
Orang-orang yang terpengaruh dunia itu biasanya kikir dan
Akhirnya akan menuju Neraka, dan orang dermawan akan masuk surga kalau ia
beribadah tidak memikirkan harta (Dunia)
Karena isi dunia sejatinya adalah Membahayakan, Hanya
sekejab dan Penuh kebohongan (Ilusi Belaka)
Tanda-tanda Hati mencorong (cemerlang)
1. Bersungguh-sungguh jikalau ibadah kepada Allah
2. Tawakkal Ila Allah, yaitu Rajin,
Bersungguh-sungguh, Pasrah, Jika dicontohkan misalnya, keberhasilan Menuntut
Ilmu adalah hati harus pasrah kepada Allah maka akan sempurna menuntut ilmunya
3.
Meninggalkan dunia dari hatimu, Maksudnya adalah
misal kita saat melakukan pekerjaan dunia dengan hati pasrah kepada Allah dan tidak
terpengaruh olehnya dan hakekat dunia itu lebih remeh (lebih murah) dari sayap
nyamuk
Dunia itu bagaikan tempat sampah dan kotoran, dunia itu
bagaikan perempuan tuarenta yang memakai pakaian dan perhiasan yang bagus. Maka
janganlah menganggap dunia sebagai tempat tinggal.
3 tingkatan tujuan manusia beribadah
1.
Hanya ingin lepas dan selamat dari siksa api
Neraka (Tingkatan terendah)
2.
Mengingat Allah hanya bertujuan untuk memperoleh
rahmat Allah dan ingin masuk surga (Tingkatan Menengah)
Mencapai Taqorrub Ilallah dan sudah wushul ilallah
(Tingkatan Tertinggi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas masukannya