Tampilkan postingan dengan label TULISAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TULISAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Oktober 2019

Catatan pengajian Al-hikam Alm. Romo KH. Djamaludin Achmad


15 Desember 2008 hikmah ke 1
“Sengaja Allah menjadikan Syaiton menjadi musuh kamu, supaya engkau jenuh pada saiton dan tidak mengikuti perkataannya dan kamu akan berlindung pada Allah dan tetap mengendalikan (menggerakkan) hawa nafsumu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk menahan hawa nafsumu”
Musuh asli manusia
1.       Musuh dari dalam : Nafsu (ada didalam badan, berjalan bersama aliran darah, bercampur dengan daging, nafsu selalu mengajak kepada ang jahat), Setan ang tidak kelihatan
2.       Musuh dari luar : Dunia (segala kenikmatan dunia dalam hal ini adalah maksiat), Syaitan yang berwujud manusia (manusia yang selalu mengajak untuk urusan dunia dan selalu mengarah kepada perbuatan ma’siat, seperti dalam surat an-nahl “Sungguh saitan tidak puna kemampuan untuk menggoda orang beriman kecuali yang beriman itu senang dengan kemaksiatan
Tiga orang yang tidak dapat masuk surga
1.       Orang yang menakitkan hati kedua orang tuana
2.       Orang yang minum-minuman keras yang tak bertobat sampai mati
3.       Orang yang jadi penghubung orang yang melakukan zina (germo)

Catatan pengajian Al-hikam Alm. Romo KH. Djamaludin Achmad


22 Desember 2008 hikmah no. 2
“siapa yang merasa dirinya tawadhu atau rendah diri melainkan dia adalah orang ang sombong, karena sifat tawadhu nya menganggap dirinya besar maka dia adalah orang yang sombong.
Tingkatan-tingkatan sombong
1.       Orang yang ibadah kepada Allah ingin bahagia didunia yaitu inging mendapat kemulyaan didunia
2.       Orang yang ibadah kepada Allah ingin menang di akhirat, masuk surga dan menjauhi neraka
3.       Orang yang ibadah kepada Allah kepingin ma’rifat kepada Allah
4.       Orang yang ibadah kepada Allah ingin menjadi hamba Allah yang sebenarnya (inilah yang disebut tawadhu

Sabtu, 28 Mei 2016

Catatan pengajian Al-hikam Alm. Romo KH. Djamaludin Achmad Tentang Hakekat Puasa

Penjelasan Tentang Hakekat Puasa

Mungkin akan timbul satu pertanyaan dalam benak kita mengapa kita di wajibkan puasa seperti pada QS.Al Baqarah Ayat 183


Jawabannya adalah agar manusia menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagai mana firman Allah bahwa puasa adalah ibadah yang memiliki keistimewaan di bandingkan ibadah yang lain yaitu bahwa puasa hanya milik Allah oleh karena itu Allah sendirilah yang mengetahui seberapa besar ganjaran yang di peroleh hamba yang berpuasa.


Pandangan  puasa dalam 3 aspek yaitu.
1.      Secara Syariat: meninggalkan makan, minum dan bersetubuh.
2.      Secara Thoriqat: menjaga semua anggota tubuh dari maksiat.
3.      Secara Hakiqat: menjaga hati jangan sampai suka/cinta pada selain allah.
Karena tujuan dari puasa adalah taqwa kepada Allah maka kita akan mengulas sedikit tentang faedahnya Taqwa di antaranya yaitu:
1.      Selalu di sertai Allah (dijaga Imannya, Hatinya Dll.) Subhanallah Yach… Hehehe.
2.      Jika kita bertaqwa insya Allah kita akan di berikan Ilmu Laduni oleh Allah… Aamiin. ^_^
3.      Selalu di beri jalan keluar oleh Allah.
4.      Akan di beri rizki dari arah yang tidak di duga-duga.
5.      Di beri ke mudahan oleh Allah
6.      Dijanjikan Masuk Surga.. Aamiin.
7.      Di jadikan orang yang mulia di Dunia maupun Akhirat.

Nah ternyata kalau kita bertaqwa akan memberikan faedah yang sangat luar biasa bagi kita nah sekarang masuk ke syarat-syarat agar menjadi orang yang bertaqwa ketika puasa yaitu
1.      Akalnya bias mengalahkan nafsu
Merupakan anugerah yang tak terhingga yang telah Allah berikan kepada kita karena kita di beri apa yang Allah tidak berikan pada makhluk lain yaitu Akal dan nafsu. Nafsu selalu mengajak kepada kita menuruti sesuatu yang di larang Allah dan Akal kita sering kalah dengan nafsu  jadi kita harus sebisa mungkin mengalahkan nafsu tersebut. Malaikat tidak bias di sebut ahli taqwa karena hanya di beri akal saja sehingga ia hanya menuruti perintah allah. Jika kita berhasil mengalahkan nafsu maka otomatis kita lebih mulia dari pada malaikat. Dan kalau kita sedang puasa akal bias mengalah kan nafsu sebab akal kita buat unuk kebaikan.
2.      Menghindari perkara yang bias meleburkan pahala puasa yaitu: Bohong, Gosip, Adu Domba, Sumpah Palsu dan Syahwat
3.      Suci secara syari’at: yaitu menjaga diri dari hadast kecil maupun besar juga najis
4.      Suci secara thoriqat: yaitu membersihkan diri dari kesenangan hati seperti senang dirinya berbuat kesalahan, senang di puji, senang menjadi pemimpin dll.
5.      Suci secara Haqiqat yaitu membersihkan hati dari sifat senang selain Allah

Kelihatannya untuk melakukan semua itu sangat sulit termasuk yang nulis tulisan ini hehe. Namun bukan tidak mungkin kita tidak bias melakukannya. Jangan pernah putus asa berdoa, meminta ampunan, rahmat dan kasih sayangNya.
Mungkin sedikit ilmu ini dapat member manfaat kepada kita semua. Aamiin. Mohon maaf jika dalam tulisan ini terdapat kesalahan
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Whritted by
El Baaz
Sumber: Pengajian Al Hikam oleh KH. Djamaludin Achmad PP. Bahrul ulum Tambakberas Jombang 27-08-2007

Jumat, 08 Januari 2016

HIPNOTIS DAN MANFAATNYA


Dipresentasikan pada tanggal 21 Mei 2015

Pengasuh:
Alm. Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, S.H

Oleh:
Abdullah Mujahid




Banyak orang yang menganggap hipnotis sebagai hal mistis dan sering dihubungkan dengan kejahatan seperti pelet ataupun gendam menurut sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun sebenarnya hipnotis adalah ilmu pengatahuan yang telah diakui oleh World Health Organization (WHO) sebagai cara pengobatan yang aman. Di negara maju seperti Amerika dan Inggris, sudah banyak dokter, psikiater, psikolog, maupun hypnotherapist yang menggunakan hipnotis untuk mengatasi masalah fisik maupun psikologis.
Hipnotis bukanlah hal yang bersifat supranatural. Hipnotis tidak mungkin bisa digunakan untuk kejahatan karena hipnotis bukan ilmu untuk menguasai orang lain, Baca selengkapnya Disini



Kamis, 07 Januari 2016

PERTUMBUHAN FASE-FASE NAFSU SEKSUAL PADA MANUSIA


PERTUMBUHAN FASE-FASE NAFSU SEKSUAL PADA MANUSIA


Halaqoh Ilmiah

Dipresentasikan pada tanggal 18 Agustus 2015


Pengasuh:

Alm. Prof. DR. Kyai H. Achmad Mudlor, SH.


Oleh:

Abdullah Mujahid



Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan

Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya




LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG

Agustus 2015



A.    PENDAHULUAN

Setiap individu manusia pasti akan melalui tahapan-tahapan psikologis yang harus dilalui. Antara lain fase psikoseksual yaitu tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan fungsi seksual yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis individu tersebut. Pada umumnya setiap individu akan mengalami fase/tahap psikoseksual dalam tiap tahap perkembangan umurnya (0-18 tahun). Bila individu tersebut gagal melewati suatu masa yang harus dilaluinya sesuai dengan tahap perkembangannya maka akan terjadi gangguan pada diri orang tersebut.

Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai fase-fase psikoseksual yang pasti dilalui setiap individu sesuai dengan tahap perkembangannya.



B.     PEMBAHASAN

fase-fase psikoseksual yang pasti dilalui setiap individu sesuai dengan tahap perkembangannya. Fase-fase tersebut adalah:


1.      Fase oral/mulut (0-18 bulan)

Yaitu fase pertama yang harus dilalui oleh seorang anak sejak dilahirkan. Pada bulan-bulan pertama kehidupan, bayi manusia lebih tidak berdaya dibandingkan dengan bayi binatang menyusui lainnya, dan ketidakberdayaan ini berlangsung lebih lama daripada spesies lain.

Pada mulanya bayi tidak dapat membedakan antara bibirnya dengan puting susu ibunya. Bayi hanya sadar akan kebutuhannya sendiri dan pada waktu menunggu terpenuhi kebutuhannya, bayi menjadi frustasi dan baru sadar akan adanya obyek pemuas pada waktu kebutuhannya terpenuhi.

Reaksi primitif pertama terhadap obyek yaitu bayi berusaha memasukkan semua benda yang dipegangnya ke mulut. Bayi merasa bahwa mulut adalah tempat pemuasan (oral gratification). Rasa lapar dan haus terpenuhi dengan menghisap puting susu ibunya. Kebutuhan-kebutuhan, persepsi-persepsi dan cara ekspresi bayi secara primer dipusatkan di mulut, bibir, lidah dan organ lain yang berhubungan dengan daerah mulut.

Dorongan oral terdiri dari 2 komponen yaitu dorongan libido dan dorongan agresif. Dorongan libido yaitu dorongan seksual pada anak, yang berbeda dengan libido pada orang dewasa. Dorongan libido merupakan dorongan primer dalam kehidupan yang merupakan sumber energi dari ego dalam mengadakan hubungan dengan lingkungan, sehingga memungkinkan pertumbuhan ego. Ketegangan oral akan membawa pada pencarian kepuasan oral yang ditandai dengan diamnya bayi pada akhir menyusui. Sedangkan dorongan agresif dapat terlihat dalam perilaku menggigit, mengunyah, meludah, dan menangis.

Jika pada fase oral ini bayi merasakan kekecewaan yang mendalam, hal ini akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Pada waktu dewasa akan mengalami gangguan tingkah laku seksual misalnya kepribadian oral sadistik yang dimanifestasikan dalam penyimpangan seksual sadisme, yaitu kepuasan seks yang dicapai bila didahului atau disertai tindakan yang menyakitkan. Sebaliknya, bila bayi mendapat kepuasan yang berlebihan maka dalam perkembangan selanjutnya dapat menjadi sangat optimis, narcistik (cinta diri sendiri), dan selalu menuntut.


2.      Fase Anal (1 1/2 - 3 tahun)


Fase ini ditandai dengan matangnya syaraf-syaraf otot sfingter anus sehingga anak mulai dapat mengendalikan beraknya. Pada fase ini kepuasan dan kenikmatan anak terletak pada anus. Kenikmatan didapatkan pada waktu menahan berak. Kenikmatan lenyap setelah berak selesai.

Jika kenikmatan yang sebenarnya diperoleh anak dalam fase ini ternyata diganggu oleh orangtuanya dengan mengatakan bahwa hasil produksinya kotor, jijik dan sebagainya, bahkan jika disertai dengan kemarahan atau bahkan ancaman yang dapat menimbulkan kecemasan, maka hal ini dapat mengganggu perkembangan kepribadian anak. Dimana pada perkembangan seksualitas deawasa anak merasa jijik (kotor) terhadap alat kelaminnya sendiri dan tidak dapat menikmati hubungan seksual dengan partnernya.

Oleh karena itu sikap orangtua yang benar yaitu mengusahakan agar anak merasa bahwa alat kelamin dan anus serta kotoran yang dikeluarkannya adalah sesuatu yang biasa (wajar) dan bukan sesuatu yang menjijikkan. Hal ini penting, karena akan mempengaruhi pandangannya terhadap seks nantinya. Jika terjadi hambatan pada fase anal, anak dapat mengembangkan sifat-sifat tidak konsisten, kerapian, keras kepala, kesengajaan, kekikiran yang merupakan karakter anal yang berasal dari sisa-sisa fungsi anal. Jika pertahanan terhadap sifat-sifat anal kurang efektif, karakter anal menjadi ambivalensi (ragu-ragu) berlebihan, kurang rapi, suka menentang, kasar dan cenderung sadomsokistik (dorongan untuk menyakiti dan disakiti). Karakter anal yang khas terlihat pada penderita obsesif kompulsif. Penyelesaian fase anal yang berhasil, menyiapkan dasar untuk perkembangan kemandirian, kebebasan, kemampuan untuk menentukan perilaku sendiri tanpa rasa malu dan ragu-ragu, kemampuan untuk menginginkan kerjasama yang baik tanpa perasaan rendah diri.


3. Fase Uretral

Pada fase ini merupakan perpindahan dari fase anal ke fase phallus. Erotik uretral mengacu pada kenikmatan dalam pengeluaran dan penahanan air seni seperti pada fase anal. Jika fase uretral tidak dapat diselesaikan dengan baik, anak akan mengembangkan sifat uretral yang menonjol yaitu persaingan dan ambisi sebagai akibat timbulnya rasa malu karena kehilangan kontrol terhadap uretra. Jika fase ini dapat diselesaikan dengan baik, maka anak akan mengembangkan persaingan sehat, yang menimbulkan rasa bangga akan kemampuan diri. Anak laki-laki meniru dan membandingkan dengan ayahnya. Penyelesaian konflik uretra merupakan awal dari identitas gender dan identifikasi selanjutnya.


4.      Fase Phallus (3-5 tahun)


 Pada fase ini anak mula mengerti bahwa kelaminnya berbeda dengan kakak, adik atau temannya. Anak mulai merasakan bahwa kelaminnya merupakan tempat yang memberikan kenikmatan ketika ia mempermainkan bagian tersebut. Tetapi orangtua sering marah bahkan mengeluarkan ancaman bila melihat anaknya memegang atau mempermainkan kelaminnya.

Pada fase ini, anak laki-laki dapat timbul rasa takut bahwa penisnya akan dipotong (dikebiri). Ketakutan yang berlebihan tersebut dapat menjadi dasar penyebab gangguan seksual seperti impotensi primer dan homoseksual. Pada fase ini muncul rasa erotik anak terhadap orangtua dari jenis kelamin yang berbeda. Rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks tampak dalam tingkah laku anak, misalnya membuka rok ibunya, meraba buah dada atau alat kelamin orangtuanya.

 Daya erotik anak laki-laki terhadap ibunya, disertai rasa cemburu terhadap ayahnya, dan keinginan untuk mengganti posisi ayah disamping ibu, disebut kompleks Oedipus. Untuk anak wanita disebut kompleks Elektra. Kompleks elektra biasanya disertai rasa rendah diri karena tidak mempunyai kelamin seperti anak laki-laki dan merasa takut jika terjadi kerusakan pada alat kelaminnya. Bila kompleks oedipus/elektra tidak dapat diselesaikan dengan baik, dapat menyebabkan gangguan emosi pada kemudian hari.


5.      Fase Latensi (5/6 tahun-11/13 tahun)


Pada fase ini semua aktifitas dan fantasi seksual seakan-akan tertekan, karena perhatian anak lebih tertuju pada hal-hal di luar rumah. Tetapi keingin-tahuan tentang seksualitas tetap berlanjut. Dari teman-teman sejenisnya anak-anak juga menerima informasi tentang seksualitas yang sering menyesatkan. Keterbukaan dengan orangtua dapat meluruskan informasi yang salah dan menyesatkan itu. Pada fase ini dapat terjadi gangguan hubungan homoseksual pada laki-laki maupun wanita. Kegagalan dalam fase ini mengakibatkan kurang berkembangnya kontrol diri sehingga anak gagal mengalihkan energinya secara efisien pada minat belajar dan pengembangan ketrampilan.


6.      Fase genital (11/13 tahun-Dewasa)


Pada fase ini, proses perkembangan psikoseksual mencapai "titik akhir". Organ-organ seksual mulai aktif sejalan denga mulai berfungsinya hormon-hormon seksual, sehingga pada saat ini terjadi perubahan fisik dan psikis. Secara fisik, perubahan yang paling nyata adalah pertumbuhan tulang dan perkembangan organ seks serta tanda-tanda seks sekunder.

Remaja putri mencapai kecepatan pertumbuhan maksimal pada usia sekitar 12- 13 tahun, sedangkan remaja putra sekitar 14-15 tahun. Akibat perbedaan waktu ini, biasanya para gadis tampak lebih tinggi daripada anak laki-laki seusia pada periode umur 11-14 tahun Perkembangan tanda seksual sekunder pada gadis adalah pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut pubes dan terjadinya menstruasi, pantat mulai membesar, pinggang ramping dan suara feminin.

Sedangkan pada anak laki-laki terlihat buah pelir dan penis mulai membesar, tumbuhnya rambut pubes, rambut kumis, suara mulai membesar. Terjadi mimpi basah, yaitu keluarnya air mani ketika tidur (mimpi basah). Bersamaan dengan perkembangan itu, muncullah gelombang nafsu birahi baik pada laki-laki maupun wanita. Secara psikis, remaja mulai mengalami rasa cinta dan tertarik pada lawan jenisnya. Kegagalan dalam fase ini mengakibatkan kekacauan identitas.

Fase genital berlanjut sampai orang tutup usia, dimana puncak perkembangan seksual dicapai ketika orang dewasa mengalami kemasakan kepibadian. Ini ditandai dengan kemasaka tanggung jawab seksual sekaligus tanggung jawab sosial, mengalami kepuasan melalui hubungan cinta heteroseksual tanpa diikuti dengan perasaan berdosa atau perasaan bersalah. Pemasan impuls libido melalui hubungan seksual memungkinkan kontrol fisiologis terhadap impuls genital itu; sehinggaakan membebaskan begitu banyak energi psikis yang semula dipakai untuk mengontrol libido, merepres perasaan berdosa, dan dipakai dalam konflik antara id-ego-superego dalam menagani libido itu. Enerji itulah yang kemudian dipakai untuk aktif menangani masalah-masalah kehidupan dewasa; belajar bekerja, menunda kepuasan, menjadi lebih bertanggung jawab.


Itulah fase-fase psikoseksesual yang harus dialami oleh tiap-tiap individu. Pada dasarnya fase-fase tersebut didasari dengan suatu kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh. Dengan mengetahui akibat-akibat yang ditimbulkan bila gagal ataupun berhasil dalam melewati tiap fase, maka hendaknya orangtua dan para pendidik dapat mengambil manfaatnya, sehingga kita dapat memberikan kesehatan mental putra-putri kita sedini mungkin.




C.    KESIMPULAN

Dalam pertumbuhan nafsu seksual manusia ada 6 fase yang dilalui yaitu: fase oral, fase anal, fase uretral, fase phallus, fasse latensi, dan fase genital. Pada dasarnya fase-fase tersebut didasari dengan suatu kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh. Penggolongan tersebut juga bertujuan agar membantu orangtua dalam mendidik anaknya.



DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf IN dan Juntika Nuriichsan .2007. Teori Kepribadian . Bandung .UPI .

Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rabu, 16 Oktober 2013

TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN observasi sekitar UB sesuai nilai pancasila



TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
OBSERVASI DI LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG
tugas observasi sekitar UB  sesuai nilai pancasila







Disusun Oleh:
Abdullah Mujahid                          : 115040201111159


DosenPengampu : Mohamad Anas, M. Phl
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Tempat yang kami observasi adalah pesantren mahasiswa lembaga tinggi pesantren luhur malang yang berada di Jl. Sumbersari no. 88 Malang
A.    Sejarah
pada tahun 1939 terlaksana konggres umat Islam ke-2 di Solo. Konggres tersebut dihadiri oleh 25 orang ulama’ besar dari berbagai organisasi Islam yang ada di tanah air, antara lain PSII, Muhammadiyah Yogyakarta, PERSIS, NU Surabaya, AL-Irsyad dan sebagainya. Konggres tersebut menghasilkan keputusan mengenai Pesantren Luhur. keputusan rencana mendirikan pesantren Luhur di berbagai kota besar diberikan oleh Prof. Dr. KH. Ahmad Mudlor, SH. kepada Prof. Dr. H. Moh. Khoesnoe yang untuk selanjutnya di sampaikan kepada sekjen Depag yaitu Bapak H. Moh. Anshor (mertua Prof. Dr. H. Moh. Khoesnoe). Pada waktu itu menteri agama dijabat oleh KH. Syaifuddin Zuhri. Karena beliau tertarik dengan gagasan tersebut, maka di kalangan Depag dibentuk Dirjen Pesantren Luhur dan Perguruan Tinggi. Untuk merespon program Depag tersebut, maka di Malang pada awal tahun 1960 didirikan Pesantren Luhur oleh tokoh-tokoh Islam Malang antara lain KH. Ghozali, Prof. Dr. H. Mr M. Khoesnoe, KH. Usman Mansyur dan Prof. Dr. KH. Ahmad Mudlor, SH. Ciri pokok pesantren Luhur tersebut diantaranya adalah memperdalam kitab-kitab salafiyah namun berkiprah sebagimana perguruan tinggi, khususnya dalam merealisir Tri Darma Perguruan Tinggi.
B.     Pesantren Sudah Sesuai Dengan Pancasila
Menurut pengasuh pesantren luhur Prof. Dr. Kyai H. pesantren luhur sesuai dengan pancasila di karenakan nilai-nilai pancasila sudah tercantum dalam Alqur’an yaitu :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.(QS. 2:163)
2.      Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran), karena Allah menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil-lah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." – (QS.5:8)
3.      Persatuan Indonesia

]إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ[

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian,  dan bertakwalah kalian  kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat”. (QS al-Hujurat [49]: 10).

يأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَـكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَـكُمْ شُعُوباً وَقَبَآئِلَ لِتَعَـرَفُواْ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عَندَ اللَّهِ أَتْقَـكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.QS. Al Hujurat 13
4.      Kerakyatan Yang di pimpin Oleh hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Description: http://islamdirektori.com/i/ayat/a059_1.png



“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. QS An Nisa’ 59.
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
disebutkan dalam surat an-nahl ayat 90 :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ‏ ‏‏ ‏*

sesungguhnya allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Selain itu, pesantren luhur juga telah memenuhi Tridharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat dalam rangka mengembangkan budi pekerti luhur, memberi pengalaman praktis yang mendoronng kepada pelakunya untuk menemukan, mematuhi, menghayati system dan nilai yang berkaitan erat dengan masyarakat.  Semboyan santri di pesantren luhur malang Adalah triple Co.(Coownership, Codetermination, Corespon-sibility) yaitu saling memiliki, saling menentukan dan saling bertanggung Jawab sehingga sangat mencirikan adat rakyat indonesia yaitu gotong royong. Selain itu banyak forum-forum ilmiah yang ada di pesantren ini yaitu; Halaqoh ilmiah setelah jamaah shubuh, seminar,  forum kajian fiqih dan masih banyak lagi. Selain itu yang paling penting adalah pembinaan akhlak, moral sehingga tercipta manusia berbudi pekerti luhur. Pesantren merupakan lembaga yang paling efektif dalam mencetak manusia berbudi pekerti luhur.
Dalam kegiatan sehari-hari yaitu pengajian kitab kuning sore dan malam, halaqoh ilmiah setelah shubuh dan sholat jamaah. Pesantren Luhur Malang dilengkapi dengan koperasi dan wartel sebagai sumber ekonomi yang dapat daitur sirkulasinya oleh santri. Pengaturan tersebut dihandle oleh Pengurus Majelis Santri Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang yang secara langsung dibentuk oleh santriwan dan santriwati atas persetujuan Pengasuh. Majelis Santri adalah sebuah organisasi yang terdiri atas perangkat-perangkat kerja seperti Pengurus Inti (Ketua, Sekretaris, dan Bendahara) dan divisi-divisinya (Divisi Peribadatan, Kebersihan, Perlengkapan, Hubungan Masyarakat, Peneitian dan Pengembangan, dan Kesejahteraan Rakyat). Majelis Santri merupakan pengurus yang bertanggung jawab menjalankan dan menertibkan kegiatan pesantren agar berjalan sesuai dengan instruksi pengasuh. Pergaulan dengan masyarakat sekitar juga cukup baik karena masyarakat banyak meminta bantuan santri seperti kerja bakti, hajatan, meminjam perlengkapan dan lain-lain.