Jumat, 11 Oktober 2013

TUGAS TERSTRUKTUR TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN Ornamental Floriculture




TUGAS TERSTRUKTUR TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
Ornamental Floriculture
iajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman


Kelompok 5:
Abdullah Mujahid                               : 115040201111159
Achmad Eka S.                                   : 115040200111108
Adimas Pamuji                                    : 115040201111155
Afrizal Maulana Abdi                         : 115040201111132
Ajeng Widakusuma Dewanti              : 115040201111093
Akbar Alif Utama                               : 115040201111147


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

1.      Myrtaceae
Suku jambu-jambuan atau Myrtaceae merupakan kelompok besar tumbuh-tumbuhan yang anggota-anggotanya banyak dikenal dan dimanfaatkan manusia. Di dalamnya termasuk sejumlah tanaman buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat, serta tanaman industri. Suku jambu-jambuan dicirikan dengan bunganya yang memiliki banyak kelopak dengan cacah dasar lima, namun ada juga yang tidak memilikinya, dan banyak benang sari. Bakal buahnya juga memiliki banyak bakal biji. Anggotanya yang berbentuk pohon mudah dikenal dari kulit luar batangnya yang seperti kulit mengering tipis dan terlepas-lepas. Suku jambu-jambuan dikenal luas oleh manusia, beberapa anggotanya bahkan memiliki nilai ekonomi penting dan memengaruhi sejarah manusia.
Tanaman buah-buahan
Tanaman hias
Tanaman obat dan industri
Callistemon
Klasifikasi Kalistemon
Nama umum : Callistemon viminalis G. Don

Indonesia : Kalistemon, Sikat botol
Inggris : Weeping bottlebrush
Klasifikasi Tanaman Kalistemon :
Regnum : Plantae (Tumbuhan)
Sub Regnum:Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Callistemon                   
Spesies : Callistemon viminalis G. Don
Tanaman sikat botol biasa di gunakan sebagai tanaman hias karena bunganya yang unik menyerupai sikat pembersih botol. Di Autralia, daerah asalnya, callistemon atau sikat botolsering dijadikan peneduh. Karena bisa berbunga terus- menerus  dan bunganya 'ramai', ia pun kerap menjadi penyemarak tanaman. Di indonesia tanaman ini sudah lama dijumpai. Ia paling banyak ditemukan di daerah dingin. Di daerah Jakarta yang panas, callistemon bisa berbunga namun tidak lebat, sedangkan di daerah Puncak ukuran bunga lebih besar di bandingkan daerah asalnya.

Callistemon dikenal dengan nama bunga sikat botol, karena sosoknya seperti sikat botol. Tanaman ini menarik karena bunganya lebat dan warnanya semarak: merah, pink, dan putih. Daunya wangi, beraroma mirip minyak kayu putih. Bila bunganya habis maka pucuk di atasnya akan memanjang, lalu terbentuk lagi bunga yang di topang oleh tangkai berbulu halus.

Callistemon bisa ditanam soliter atau berkelompok, agar keliatan 'ramai' dengan warna tanaman ini bisa di tanam secara bergerombol dengan beragam warna dengan teknik penanaman secara zigzag, dan kelemahan tanaman ini ialah bunga agak tersembunyi di balik daun. Kini dikenal 8 jenis callistemon: merah daun bulat, pink cerah, merah daun runcing, merah semarak, pink dan putih. Kebanyakan berbunga didaerah panas, kecuali callistemon mini yang menyukai tempat dingin.

Cara merangsang supaya banyak tangkai
Pertumbuhan callistemon cukup bandel. Namun, ia tidak menyukai air tergenang. Media harus porous sehingga mudah membuang kelebihan air. Tanaman ini pun menyukai sinar matahari yang penuh. Pada musim hujan bunganya sedikit.

Callistemon harus dirangsang untuk menghasilkan banyak tangkai melalui pemangkasan karena daunnya tidak lebat. Pemangkasan menjadi inti kegiatan bila tujuan penanaman untuk peneduh. Pembentukan tanaman harus dirancang sejak awal. Batang callistemon selalu cenderung memunculkan cabang dan ranting. Cabang dan rating ini harus selalau dipangkas. Sedangkan batang utama dibiarkan tumbuh ke atas.
 
2.      NANGKA (Artocarpus heterophyllus)
 Nama tanaman
Nama lokal      : nangka

Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas       : Dilleniidae
 Ordo               : Urticales
Famili              :
Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus              :
Artocarpus
Spesies            : Artocarpus heterophyllus Lam

 Deskripsi  tumbuhan
Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia Tenggara.
a)  Pohon: Memiliki tinggi 10-15 m. Batangnya tegak, berkayu, bulat, kasar dan berwarna hijau kotor. Daun  : Tunggal, berseling, lonjong, memiliki tulang  daun yang menyirip, daging daun tebal, tepi rata, ujung runcing, panjang 5-15 cm, lebar 4-5 cm, tangkai panjang lebih kurang 2 cm dan berwarna hijau.Bunga        : Merupakan bunga majemuk yang berbentuk bulir, berada di ketiak daun dan berwarna kuning. Bunga jantan dan betinanya terpisah dengan tangkai yang memiliki cincin, bunga jantan ada di batang baru di antara daun atau di atas bunga betina.Buah:  berwarna kuning ketika masak, oval, dan berbiji coklat muda (Heyne, 1987).


Kandungan kimia dan manfaat tanaman
Daun tanaman ini di rekomendasikan oleh pengobatan ayurveda sebagai obat antidiabetes karena ekstrak daun nangka memberi efek hipoglikemi (Chandrika, 2006). Selain itu daun pohon nangka juga dapat digunakan sebagai pelancar ASI, borok (obat luar), dan luka (obat luar). Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran yang mengandung albuminoid dan karbohidrat.
Biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik (Heyne. 1987). Biji nangka dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
Nilai Tambah
Secara spesifik, di Kabupaten Lumajang, nangka dapat dijadikan bahan baku kripik. Ada 2 pengusaha kripik nangka sebagai responden yang berproduksi secara kontinyu dalam jumlah besar. Data primer diperoleh dengan wawancara, data sekunder dari data potensi daerah dan instansi terkait. Nilai tambah dan keuntungan agroindustri dianalisis dengan menggunakan perhitungan nilai tambah, distribusi kripik nangka dilakukan secara deskriptif berdasarkan jawaban masing-masing pengusaha.Hasil penelitian adalah 1). Karakteristik sosial ekonomi responden, usaha merupakan pekerjaan utama dan sampingan usia (28 dan 40) tahun, pendidikan SLTA, pengalaman 21 tahun, rumah gedung, jumlah anggota keluarga 4 orang, pendapatan rata-rata/minggu Rp 1.500.000,-.2). Nilai tambah nangka/kg rata-rata sebesar Rp 5.500,- .3). Keuntungan kripik nangka rata-rata/kg adalah Rp 4.500,- 4). Distribusi produk ke Surabaya, Malang, Jember, Banyuwangi, Bali dengan ongkos angkut dimasukkan harga jual dan sistim pembayaran tunai atau pada pengiriman berikutnya.
3.      Bromeliaceae
The Bromeliaceae tumbuh-tumbuhan epifit atau terestrial xerophytes kadang-kadang terdiri dari sekitar 45 genera dan 2.000 spesies yang lebih dicirikan oleh adanya bracts bunga mencolok dan yg berlapis ketombe, mengintai, sisik peltate pada daun dan permukaan tanaman lainnya. Daun alternatif, paralel-berurat, biasanya kaku lorate atau tali berbentuk, dan troughlike, dengan basis selubung dan umumnya dengan margin berduri. Bunganya biasanya biseksual dan actinomorfik tapi berkelamin tunggal dan bentuk lemah Zygomorphic dikenal. Perianth ini dalam dua seri yang berbeda, masing-masing dengan 3 berbeda untuk basally bawaan segmen. Tampuk biasanya hijau tetapi tidak jarang petaloid dan berbagai berwarna cerah. The corolla biasanya berwarna cerah dan sering segmen menanggung sepasang basal, sisik kadang nectariferous. Androecium ini sebagian besar terdiri dari 6 benang sari yang berbeda atau basally bawaan, dan melampirkan ke stopkontak atau adnate ke dasar mahkota. Ginesium terdiri dari putik senyawa tunggal dari 3 karpel, satu gaya dengan 3 stigma, dan unggul ovarium rendah dengan 3 locules, masing-masing berisi ovula axile biasanya banyak. Buah ini biasanya berry atau kapsul.


Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/aec_gam_7405s.jpg
Aechmea gamosepala, dibudidayakan, Lyon Arboretum, Honolulu, HI, Mei, 2004.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/alc_imp_5761s.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/alc_imp_5757s.jpg
Alcantarea imperialis, spesimen dengan agak cacat perbungaan, dibudidayakan, Lyon Arboretum, Honolulu, HI.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/ana_com_fls.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/ana_com_cu_fls.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/ana_coms.jpg
Ananas comosus, nanas. Nanas masih merupakan tanaman kas penting di Hawaii. Perhatikan, troughlike tali berbentuk daun dan kemerahan bracts terkait dengan bunga. Dalam spesies ini ovarium dan segmen perianth bunga yang berdekatan menjadi berkoalisi menjadi buah aksesori ganda.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromeliaceae_mids.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromeliaceae_fls.jpg
Billbergia x windii, perhatikan bracts cerah, 3-merous perianth dalam dua whorls, dan 6 benang sari.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bro_sps.jpg
Bromelia sp. Perhatikan perianth 3-merous dalam dua whorls yang berbeda, dan 6 benang sari. Substansi yg berlapis ketombe keputihan terbuat dari sisik peltate. Para stigma yang spiral memutar bersama-sama.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromeli_berks.jpg
Bromelia sp.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bil_pyr_2185s.jpg
Neoregelia compacta, bromeliad memerah. Compact herbal, tegak sekitar 1 kaki tinggi.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/neo_spe_2187s.jpg
Neoregelia spectabilis, pabrik kuku. Ereksi ramuan dari Brazil dengan warna merah-tip daun sekitar satu kaki panjang dan satu setengah inci lebar, bunga biru.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/til_usn_mids.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/til_usns.jpg
Tilla ndsia usneoides, Spanyol moss. The perianth trimerous dan skala peltate sangat jelas dalam foto close-up.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromels.jpg
Aechmea sp.? Meskipun kelopak yang agak petaloid pada spesies ini, masih cukup seperti mahkota. Bracts kemerahan terkait dengan bunga.
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromeli_6064s.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromeli_6073s.jpg
Description: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/images/bromeli_6068s.jpg
Bromeliaceae, spesies yang tidak diketahui.

Bromeliaceae

Description: http://2.bp.blogspot.com/-6a8uVPbvaC8/Tq512vfQ24I/AAAAAAAACYw/VTowgXvKSnQ/s1600/Bromeliaceae-1.jpg
Keluarga Bromeliaceae terdiri dari sekelompok abadi, herbal monocotyledon atau pohon yang sering usia perlahan.

Hias yang penting (disebut bromeliad) serta sumber makanan dan obat-obatan, Bromeliaceae memiliki ekonomi yang besar nilai dan secara luas dibudidayakan. Warna daun menawarkan dedaunan hias, dan bunga-bunga yang dari warna menakjubkan karena konten yang kaya pigmen pembentuk zat yang dikenal sebagai anthocyanin.

Berdasarkan posisi ovarium,
kebiasaan, dan morfologi bunga dan serbuk sari, Bromeliaceae keluarga telah dibagi menjadi tiga subfamilies: subfamili Pitcairnioideae, Tillandsioideae subfamili, dan Bromelioideae subfamili.

Ada lima puluh enam genera dan sekitar 20-600
spesies , sebagian besar tumbuh di daerah neotropical dari dunia, dari Virginia ke selatan Argentina. Satu spesies, Pitcairnia Feliciana, berasal dari Afrika. Keluarga ini menarik tetap bisa menempati berbagai lingkungan ekologis beragam, mulai dari gurun kering di Peru ke hutan pegunungan tertinggi di Pegunungan Andes.

Penampilan dan Struktur

Keluarga Bromeliaceae berbagi rencana tanah dasar konstruksi yang terdiri dari cabang (ramets) dan perbungaan yang mengikuti pola berulang ketika tumbuh. Namun, modifikasi, dalam bentuk pengurangan, ini
dasar rencana yang telah berkembang di subfamilies yang berbeda.

Pola dasar terdiri dari sympodial percabangan, jenis
irama pertumbuhan di mana sumbu dibangun oleh serangkaian linier unit menembak, setiap unit distal berkembang dari tunas ketiak yang terletak pada unit menembak sebelumnya. Pola pembangunan menyebabkan serangkaian ramets kental dengan bunga terminal. Roots , ketika hadir, biasanya muncul dari bagian bawah ramet masing-masing.

Tumbuh Kebiasaan
Description: http://4.bp.blogspot.com/-GcZvVQDvhi0/Tq52KM4v4ZI/AAAAAAAACY4/MZLF8p6tERc/s1600/Bromeliaceae-2.jpg
Bromeliaceae berkisar dari tanaman kecil, seperti beberapa Tillandsia miniatur, untuk individu yang sangat tinggi, seperti Puya raimomndii, mencapai hingga 32 kaki (10 meter) tingginya. Mereka bisa menjadi epifit, yaitu, tanaman yang menggunakan spesies lain sebagai dukungan tanpa merugikan mereka, atau terestrial. Beberapa tumbuh di atas batu, dan beberapa karnivora.

Mereka daun specieswhose yang lahir dari
umum tempat di batang (dalam bentuk rosulate) dapat mengembangkan bentuk tangki, juga dikenal sebagai phytotelma, yang umum di genera seperti Aechmea dan Brocchinia.

Ini pelabuhan phytotelma berbagai serangga dan vertebrata kecil yang tumbuh di kolam kecil daun air dan tua yang mengumpulkan di bagian bawah tangki "." Tank-tank menumpuk air dan bahan organik terlarut sebagian, menciptakan
nutrisi substrat kaya sebagai kelangsungan penyediaan kelembaban. Bromeliaceae lainnya tidak membentuk tank, melainkan, mereka memiliki akar yang berfungsi penuh dan rambut khusus untuk penyerapan air.

Libra

Adaptasi fisiologis terhadap lingkungan yang berbeda di antara beberapa spesies berkorelasi dengan kehadiran jenis yang sangat berkembang rambut daun (atau trikoma) dikenal sebagai skala. Timbangan dapat menutupi seluruh permukaan
daun , kadang-kadang muncul di lokasi yang berbeda dan pola, mereka menyerap air atmosfer melalui aksi kapiler, seperti kertas blotting, dan air tersebut kemudian diangkut ke jaringan daun, di mana ia disimpan dalam parenkim tersebut.

Divisi skala dalam dua bagian-yang dikenal sebagai perisai, atau penutup
trikoma, dan penyerapan air sel-adalah apa yang membuat Bromeliaceae unik. Ketika air langka menyusut skala, dan ketika air hadir sel perisai berkembang. Timbangan melindungi daun terhadap transpirasi dan mengurangi penguapan air selama musim kemarau.

Bunga dan Penyerbukan
Description: http://4.bp.blogspot.com/-PJ49gZNNzGo/Tq52SEM8ioI/AAAAAAAACZA/OyDI1qwtNAM/s1600/Bromeliaceae-3.jpg
Bunga-bunga dari Bromeliaceae umumnya hermaprodit (berkelamin tunggal fungsional). Bentuknya bisa radial atau sedikit asimetris, dan jumlah bagian bunga yang dikenal sebagai sepal dan kelopak yang selalu tiga. Susunan benang sari dalam dua whorls, dengan tiga benang sari di masing-masing. Ovarium dapat unggul atau lebih rendah, dan plasentasi (posisi ovula) sebagian besar aksial.

Nectaries septum selalu hadir di dasar bunga. Para sepal dibedakan kelopak fromthe dengan warna dan ukuran. Kelopak menunjukkan warna-warna cerah, sedangkan sepal mungkin tetap terutama di warna hijau. Buah-buahan biasanya kapsul atau berry, dan biji yang bersayap.

Mekar bunga Bromeliaceae biasanya tidak berbau, meskipun beberapa spesies mungkin memiliki bunga wangi, menunjukkan
penyerbukan oleh ngengat nokturnal atau butterflies.However, sekresi berlimpah mereka nektar menunjukkan bahwa tanaman diserbuki terutama oleh burung.

Menggunakan

Penggunaan utama Bromeliaceae adalah sebagai serat tekstil, makanan, obat-obatan, dan penanaman hias. Dalam kategori makanan nanas, Ananas comosus, adalah spesies yang paling banyak digunakan. The
obat sifat nanas didasarkan pada kehadiran bromelain, suatu enzim (protein-breaking) proteolitik yang banyak digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri.

Serotonin, neurotransmitter, juga hadir, dan steroid dari daun memiliki aktivitas estrogenik. Tiga belas spesies Bromeliaceae digunakan sebagai
sumber serat tekstil, misalnya, tempat tidur gantung yang terbuat dari serat-serat Aechmea bracteata dan nanas.
4.      Bambu Ampel (Bambusa vulgaris) (Famili: Bombaceae)
Deskripsi
Rumpun tegak, tinggi 10 - 20 m, diameter 4 - 10 cm, permukaan batang hijau mengkilap, kuning, atau kuning bergaris-garis hijau; internodus berjarak 20-45 cm, permukaan batang berambut hitam dan dilapisi lilin putih ketika muda dan berangsur-angsur menjadi halus tak berambut dan mengkilap; nodus tenggelam. Cabang-cabang muncul dari nodus tengah dan atas dari rumpun. Selubung rumpun berbentuk segitiga lebar; daun lurus, berbentuk segitiga lebar (broadly triangular), panjang 4-5 cm dan lebar 5-6 cm, ujung daun meruncing, berambut pada kedua permukaan daun dan di tepi-tepi daun; panjang ligula 3 mm, bergerigi.
Distribusi
            Bambusa vulgaris merupakan tumbuhan yang berasal dari Dunia Lama, khususnya dari kawasan Asia tropis. Jenis ini diyakini sebagai bambu yang paling banyak dibudidayakan di seluruh penjuru kawasan tropis dan sub-tropis. Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan, sering dijumpai di desa- desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman ornamental di perkotaan.
Habitat
            Bambusa vulgaris dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal, pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m dpl. Bambusa ini tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan kondisi kelembapan udara dan tipe tanah yang luas. Di Asia Tenggara, tumbuhan berumpun hijau ini telah tumbuh luas secara alami di tepi-tepi sungai, di pinggir jalan, dan di tanah-tanah lapang. Di Semenanjung Malaysia, Bambusa vulgaris tetap dapat tumbuh baik di lahan-lahan terdegradasi yang mengandung timah.
Perbanyakan
Bambusa vulgaris dapat diperbanyak dengan menggunakan rhizoma, stek rumpun atau cabang, cangkok dan kultur jaringan. Stek rhizoma yang diambil dari rumpun berusia 1 - 2 tahun selalu memberikan hasil bagus. Cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang. Umumnya, rumpun yang akan di stek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua. Penanaman pada akhir periode musim hujan dianjurkan, dengan jarak penanaman 6-12 m x 6-12 m.

Manfaat
Seperti bambu lainnya, Bambusa vulgaris dapat digunakan sebagai bahan bangunan, pagar, jembatan, alat angkutan (rakit), pipa saluran air dan berbagai peralatan rumah tangga. Selain itu, tunas mudanya (rebung) dapat dimakan serta dapat digunakan sebagai obat liver atau hepatitis. Rumpun bambu mempunyai potensi dalam melestarikan lingkungan; pertumbuhannya cepat dan akarnya mampu mengawetkan tanah dan mengurangi erosi.
           
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus              : Bambusa
Spesies            : Bambusa vulgaris Schrad. ex J. C
Bunga Mulut Naga (Common Snapdragon; Anthirrhinum majus) (Famili: Scrhophulariaceae)
Asal
Tanaman asli dari wilayah Mediterania, termasuk Maroko, dari bagian utara Portugal sampai bagian selatan Prancis, dan sampai ke timur seperti negara Turki dan Suriah. Dinamakan demikian karena bunga ini akan menutup ketika di sentuh.
Snapdragon Sebagai Bunga Potong
Bunga Mulut Naga yang banyak dijual umumnya adalah Anthirrhinum majus. Pada umumnya, bunga ini dipergunakan untuk dekorasi, baik dekorasi rumah, kantor, pernikahan atau untuk keperluan dekorasi yang lain. Selain itu biasanya penjualan bunga snapdragon ini untuk toko bunga, hotel, spa, dan untuk perorangan (hadiah, dalam bentuk bouquet). Orang akan menyukai bunga snapdragon selain karena warnanya yang indah dan mencolok, juga karena baunya yang harus serta keunikan lain yakni menutupnya bunga ketika tersentuh.
Harga per 10 batang bunga snapdragon ini Rp.70.000,-. Harga yang termasuk mahal untuk satu tangkai bunga, dan itu pun belum dikemas. Apabila dirangkai dengan bunga lain misalnya dengan mawar, harga per bouquetnya bisa mencapai harga lebih dari Rp.500.000,-. Apabila diteliti, hal ini merupakan prospek yang bagus untuk pengembangan bunga snapdragon, karena pada tahun-tahun yang akan datang, jumlah orang kaya di Indonesia akan meningkat selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang meingkat pula, sehingga daya jual bunga snapdragon dapat pula meningkat.
Manfaat Lain
Dalam banyak jurnal penelitian, kandungan Bunga Mulut atau yang kerap disebut Snapdragon ini yaitu berupa antosianin. Antosianin sendiri adalah zat yang termasuk golongan polifenol, yang dalam dunia medis dikenal sebagai penangkal radikal bebas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, serta mengurangi risiko Alzheimer. Zat lain yang termasuk dalam golongan  polifenol adalah  pada teh.
Jadi,  kedepannya, bunga snapdragon  dapat berpeluang seperti mawar. Selain sebagai bunga hias, namun  juga dimanfaatkan ekstraknya. Apabila pada mawar terdapat minyak atsiri, pada bunga snapdragon ini yang dapat dimanfaatkan adalah kandungan antosianinnya. Apalagi isu-isu penyakit akibar zat karsinogenik mungkin akan terus berkembang akibat pola makan dan  isu lingkungan yang memburuk, sehingga prospeknya akan bagus selain hanya untuk tanaman hias.

5.      Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus) [Famili Iridaceae]
·      Klasifikasi tanaman gladiol adalah sebagai berikut :
Divisi          : Tracheophyta
Subdivisi    : Pteropsida
Kelas          : Angiospermae
Subkelas     : Monocotyledoneae
Ordo           : Iridales
Famili         : Iridaceae
Genus         : Gladiolus
Spesies       : Gladiolus hybridus

·      Deskripsi tanaman
Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba termasuk dalam famili Iridaceae. Gladiol berasal dari bahasa latin “Gladius” yang berarti pedang kecil, seperti bentuk daunnya. Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan dan sebagian kecil spesies lainnya berasal dari Eurasia. Bunga ini menyebar di Asia sejak 2000 tahun. Tahun 1730 mulai memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda.
Julukan lain dari bunga ini adalah “sword lily” atau pedang kecil dikarenakan bentuknya yang menyerupai pedang. Bunga gladiol dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 90-150 cm, pH tanah 5,8-6,5 dalam suhu 10-25º C. Bunga ini sangat toleran pada berbagai struktur tanah. Tanaman ini akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam.
Tanaman gladiol yang termasuk subklas Monocotyledoneae, berakar serabut, dan tanaman ini membentuk pula akar kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Kelebihan dari bunga potong gladiol adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitar 5 - 10 hari dan dapat berbunga sepanjang waktu.

·      Manfaat tanaman
Manfaat dari bunga ini adalah untuk sarana peralatan tradisional, untuk keperluan agama, keperluan ritual-ritual tertentu, dan upacara kenegaraan.

·      Nilai tambah tanaman
Kelebihan dari bunga potong ini adalah kesegarannya bisa bertahan sampai sekitar satu setengah minggu dan dapat berbunga sepanjang waktu. Warnanya dan penampilannya akan tampil maksimal jika ditanam di kondisi dimana mereka mendapatkan cahaya matahari yang penuh, dan dapat membantu tanaman ini menyimpan energi matahari tersebut untuk masa pertumbuhannya di tahun berikutnya.
Gladiol di produksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi. Dan memiliki nilai estetika. Bunga gladiol ini adalah salah satu cut-flower atau bunga potong yang paling banyak dicari orang, baik sebagai bunga hias atau untuk keperluan tanaman kebun, karena bunga ini sangat menarik perhatian atau “eye-cathcing”.

6.      manfaat dari bunga euphorbia
Manfaat bunga euphorbia ( Euphorbia antiquorum L.)
NamaLokal :
Sudu-sudu, susurru, susudu (Jawa).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, malaria, demam, radang anak telinga, sakit gigi, asma, bisul; Rematik, sembelit, kurap, gigitan ular, membunuh serangga;

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Batang, daun dan putik bunga. Kulit dan duri dibuang, lalu dipotong tipis-tipis kemudian goreng sampai kuning.
KEGUNAAN:
- Diare akut.
- Malaria, demam.
- Membunuh serangga (insecticide).
- Radang anak telinga.
- Sakit gigi.
- Sesak napas (asmatis).
- Rematik.
- Sembelit.
- Gigitan ular (akar).
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-6 g batang. Batang setelah dicuci bersih, dibuang kulit dan durinya. Potong tipis-tipis, lalu goreng dengan beras sampai warnanya coklat. Batang yang sudah kering ini lalu direbus dengan air, minum.
Pemakaian luar. Batang segar dicuci bersih lalu digiling halus. Air perasannya digunakan untuk memoles bisul, radang kulit bernanah (piodermi) dan kurap (ringworm infection). Atau batang dikeringkan, digiling menjadi serbuk. Taburkan ketempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
1. Bisul, piodermi:
Batang dipotong tipis, hangatkan diatas api kecil Letakkan di atas
bisul atau radang kulit.
2. Bisul, kurap:
Cabang segar dibuang kulitnya, ditumbuk halus lalu diperas. Airnya
dilumaskan pada bisul atau kurap dan sekelilingnya. Lakukan 2 kali
sehari.
3. Radang anak telinga:
Cabang segar dibuang kulitnya, ditumbuk halus lalu diperas. Airnya
dipakai untuk menetes anak telinga yang sakit. Sehari 4-6 kali, 2-3
tetes.
4. Sakit gigi:
Getah sesuru beberapa tetes, dengan lidi kapas dilumaskan pada
gigi yang sakit atau berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari, tetapi harus
hati-hati. Jangan sampai mengenai gigi yang sehat.
5. Sembelit:
Batang sesuru dicuci lalu digiling halus, peras. Airnya diaduk
dengan tepung tapioka secukupnya lalu dibuat pil sebesar kacang
hijau. Keringkan dengan cara digongseng diatas tatakan genteng.
Setiap kali makan 1 pil.

CATATAN:
- Sesuru / euphorbia, beracun, wanita hamil dilarang pakai.
- Untuk minum, sesuru / euphorbia setelah dibuang kulit dan durinya lalu diiris
tipis-tipis. Goreng alau gongseng dengan beras, sampai warnanya
menjadi coklat. Baru direbus dengan air, minum.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, dingin, beracun. Batang setelah dihilangkan cairannya dengan pengolahan, berkhasiat menghilangkan bengkak (anti swelling), anti radang (anti inflarnast), anti diare, peluruh kentut. KANDUNGAN KIMIA: Batang: Taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alfa-ol, friedelan-3 beta-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat.
Daun: Peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, kanji. Getah: Euphorbol, euphol, cyeloartenol.

Asal-Usul Bunga Euphorbia

Euphorbia berasal dari Pulau Madagaskar, Afrika. Nama Euphorbia diberikan untuk menghargai jasa dokter Euphorbus dari kerajaan Mauritania yang membawa tanaman ini menyebar ke cina dan Thailand. Di Cina Bunga Euphorbia dianggap membawa keberuntungan dikarenakan tanaman ini memenuhi "syarat-syarat" fengshui sebagai tanaman yang membawa hoki. tak heran jika tanaman Euphorbia sering diletakkan di depan rumah dekat pintu masuk untuk mendatangkan keberuntungan dan menghalau roh jahat.
Para pedagang juga sering meletakkan pot berisi tanaman ini di dekat pintu masuk toko. Orang Cina menyebut Euphorbia sebagai Pha Sien Hwa atau bunga delapan dewa. Mereka mengarang cerita klasik dengan menyebut Euphorbia berasal dari tetesan air mata salah satu dewa yang tergabung dalam kelompok delapan dewa yang terkenal lewat dongeng Delapan Dewa Menyeberang Lautan.

Mempercantik Tampilan Euphorbia
Euphorbia bisa dipercantik tampilannya dengan sarana dari luar sesuai keinginan kita. Berikut ini salah satu caranya:
  1. Pot Euphorbia dapat di percantik tampilannya denganbebatuan yang berbentuk dan berwarna unik.
  2. Pot bisa plastik yang kecil bisa di masukkan kedalam pot yang terbuat dari kayu atau rotan
Caranya:
Masukkan Euphorbia beserta pot plastiknya ke dalam pot kayu atau rotan. Tambahkan bebatuan yang berbentuk dan berwarna unik. batuan ini selain menambah cantik tampilan tanaman juga berfungsi untuk mengurangi penguapan air dalam pot jika cuaca sedang panas. Semprotkan pupuk bunga setiap seminggu sekali. Agar mengkilap, lap permukaan daun dengan kain halus atau tisu yang telah dibasahi dengan susu encer. Susunya bisa susu sapi murni atau susu bubuk tanpa gula yang diencerkan. Jangan gunakan susu kental manis karena akan mengundang banyak semut. Pasti tampilan bunga Euphorbia anda akan tampil lebih menarik dan artistik. Selamat mencoba.
KESIMPULAN
Abdullah Mujahid                   115040201111159
Ornamental floriculture atau tanaman hias memeiliki prospek bisnis yang besar sehingga perlu di kembangkan secara lebih intensif karena permintaan yang semakin meningkat. Dan permintaan tidak datang dari dalam negeri namun juga dari luar negeri sebagai landscape pertamanan, dekorasi, juga penghias halaman rumah.
Dalam kuliah TPT hari ini dapat di ambil kesimpulan bahwa perkebunan merupakan penghasi devisa  terbesar di indonesia dengan bermacam-macam jenis perkebunan baik untuk kebutuhan industri seperti : karet, pinus, maupun kebutuhan non industri seperti : kopi, the, tebu, sawit, dan lain-lain.

Achmad Eka Septiyanto       115040200111108
Budidaya hortikultura merupakan suatu rangkaian kegiatan pertanian dariawal penanaman hingga penanganan pasca panen. Secara umum budidayahortikultura meliputi: tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops);dan tanaman hias (ornamental crops). Kegiatan hortikultura mencakup aspek  produksi dan penanganan pasca panen yaitu: teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, panen serta pasca panen.
Kesimpulan adimas pamuji 115040201111155
The Bromeliaceae tumbuh-tumbuhan epifit atau terestrial xerophytes kadang-kadang terdiri dari sekitar 45 genera dan 2.000 spesies yang lebih dicirikan oleh adanya bunga mencolok dan yg berlapis,Pohon atau perdu seringkali berduri atau berambu Daun tunggal atau majemuk beranak daun 3 atau menyirip gasal, duduk berhadapan atau berkarang mempunyai daun penumpu.Hiasan bunga terdiri atas kelopak, dan mahkota yang berbilangan 4-6. Benang sari 2 x lipat jumlah daun-daun hiasan bunga.Pada bunga betina terdapat rudimen benang-benang sari 2-5 bakal buah yangbebas dengan 2-5 tangkai putik yang bebas.Buah bumbung dengan 2-3 biji dengan endosperm berdaging, lembaga dengandaun lembaga yang pipih.Suku ini hanya terdiri atas 1 marga dengan 18 jenis yang tumbuh di kepualuanAntillendan di pegunungan Andes di Amerika Selatan.

Afrizal Maulana Abdi                      115040201111132
1.      Di Indonesia terdapat 44 famili tanaman hias yang diunggulkan sebagai penyerap tenaga kerja dan penghasil devisa negara lewat ekspor.
2.      Prospek pengembangan bunga hias di Indonesia besar, karena diperkirakan pada tahun-tahun yang akan datang, jumlah orang dengan pendapatan yang tinggi akan meningkat.
3.      Famili dari Bombaceae dan Scrophylariaceae memiliki prospek yang tidak kalah dengan primadona tanaman hias lainnya
Kesimpulan yang dipelajari hari ini:
1.      Tanaman perkebunan di Indonesia merupakan peninggalan zaman kolonial
2.      Apabila mengikuti Siklus Tujuh Abad, pada abad ke 21 ini Indonesia akan mengalami kemajuan yang pesat, atau dengan kata lain kembali pada masa kejayaannya sama seperti pada abad ke-7 dan ke-14.
3.      Secara prinsip, ada 3 yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil perkebunan di Indonesia, yakni ekstensifikasi, inteksifikasi, dan efisiensi.



Ajeng Widakusuma Dewanti                 115040201111093
Ornamental horticulture adalah tanaman yang dikembangkan dengan tujuan sebagai tanaman dekoratif untuk memenuhi kebutuhan pembuatan landskap. Landskap di sini bias berupa taman di rumah ataupun tata letak kota (seperti di taman kota, jalan raya, ataupun jalan tol). Ornamental horticulture bias berupa bunga hingga pepohonan. Perlu diingat, bahwa tujuan ornamental horticulture adalah untuk keindahan dan bukan untuk fungsional. Sehingga, berbagai macam jenis tanaman bias digunakan. Tanaman perkebunan biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis. Tanaman perkebunan di gunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan dalam skala besar dan di pasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas masukannya