TUGAS TERSTRUKTUR TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
Ornamental Floriculture
iajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Teknologi Produksi
Tanaman
Kelompok 5:
Abdullah Mujahid :
115040201111159
Achmad Eka S. :
115040200111108
Adimas Pamuji :
115040201111155
Afrizal Maulana Abdi :
115040201111132
Ajeng Widakusuma Dewanti :
115040201111093
Akbar Alif Utama :
115040201111147
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
1. Myrtaceae
Suku
jambu-jambuan atau Myrtaceae merupakan kelompok besar
tumbuh-tumbuhan yang anggota-anggotanya banyak dikenal dan dimanfaatkan
manusia. Di dalamnya termasuk sejumlah tanaman buah-buahan, tanaman hias,
tanaman obat, serta tanaman industri. Suku jambu-jambuan dicirikan dengan
bunganya yang memiliki banyak kelopak dengan cacah
dasar lima, namun ada juga yang tidak memilikinya, dan banyak benang sari. Bakal buahnya
juga memiliki banyak bakal biji. Anggotanya yang berbentuk pohon mudah dikenal dari kulit luar batangnya yang
seperti kulit mengering tipis
dan terlepas-lepas. Suku jambu-jambuan dikenal luas oleh manusia,
beberapa anggotanya bahkan memiliki nilai ekonomi penting dan memengaruhi
sejarah manusia.
Tanaman buah-buahan
- Jambu (jambu air)
- Jambu bol
- Jambu biji
- Jambu mawar
- Jamblang
Tanaman hias
Tanaman obat dan industri
Callistemon
Klasifikasi Kalistemon
Nama umum : Callistemon viminalis G. Don
Indonesia : Kalistemon, Sikat botol
Inggris : Weeping bottlebrush
Klasifikasi Tanaman Kalistemon :
Regnum : Plantae (Tumbuhan)
Sub Regnum:Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Callistemon
Spesies : Callistemon viminalis G. Don
Tanaman sikat
botol biasa di gunakan sebagai tanaman hias karena bunganya yang unik
menyerupai sikat pembersih botol. Di Autralia, daerah asalnya, callistemon
atau sikat botolsering dijadikan peneduh. Karena bisa berbunga terus-
menerus dan bunganya 'ramai', ia pun kerap menjadi penyemarak tanaman. Di
indonesia tanaman ini sudah lama dijumpai. Ia paling banyak ditemukan di daerah
dingin. Di daerah Jakarta yang panas, callistemon bisa berbunga namun tidak
lebat, sedangkan di daerah Puncak ukuran bunga lebih besar di bandingkan
daerah asalnya.
Callistemon
dikenal dengan nama bunga sikat botol, karena
sosoknya seperti sikat botol. Tanaman ini menarik karena bunganya lebat dan warnanya
semarak: merah, pink, dan putih. Daunya wangi, beraroma mirip minyak
kayu putih. Bila bunganya habis maka pucuk di atasnya akan memanjang, lalu
terbentuk lagi bunga yang di topang oleh tangkai berbulu halus.
Callistemon
bisa ditanam soliter atau berkelompok, agar keliatan 'ramai' dengan warna
tanaman ini bisa di tanam secara bergerombol dengan beragam warna dengan
teknik penanaman secara zigzag, dan kelemahan tanaman ini ialah bunga agak
tersembunyi di balik daun. Kini dikenal 8
jenis callistemon: merah daun bulat, pink cerah, merah daun runcing, merah
semarak, pink dan putih. Kebanyakan berbunga didaerah panas, kecuali
callistemon mini yang menyukai tempat dingin.
Cara merangsang
supaya banyak tangkai
Pertumbuhan
callistemon cukup bandel. Namun, ia tidak menyukai air tergenang. Media harus
porous sehingga mudah membuang kelebihan air. Tanaman ini pun menyukai sinar
matahari yang penuh. Pada musim hujan bunganya sedikit.
Callistemon
harus dirangsang untuk menghasilkan banyak tangkai melalui pemangkasan karena
daunnya tidak lebat. Pemangkasan
menjadi inti kegiatan bila tujuan penanaman untuk peneduh. Pembentukan tanaman
harus dirancang sejak awal. Batang callistemon selalu
cenderung memunculkan cabang dan ranting. Cabang dan rating ini harus selalau
dipangkas. Sedangkan batang utama dibiarkan
tumbuh ke atas.
2. NANGKA (Artocarpus heterophyllus)
Nama
tanaman
Nama lokal :
nangka
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus :Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus Lam
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus :Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus Lam
Kerabat Dekat
Mentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Sukun, Selanking, Benda, Monkey Jack, Klempatak, Keledang, Tampang, Betoh
Mentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Sukun, Selanking, Benda, Monkey Jack, Klempatak, Keledang, Tampang, Betoh
Deskripsi
tumbuhan
Nangka
diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana
jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini
nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia Tenggara.
a) Pohon: Memiliki tinggi 10-15 m. Batangnya
tegak, berkayu, bulat, kasar dan berwarna hijau kotor. Daun : Tunggal, berseling, lonjong,
memiliki tulang daun yang menyirip,
daging daun tebal, tepi rata, ujung runcing, panjang 5-15 cm, lebar 4-5 cm,
tangkai panjang lebih kurang 2 cm dan berwarna hijau.Bunga : Merupakan bunga majemuk yang berbentuk
bulir, berada di ketiak daun dan berwarna kuning. Bunga jantan dan betinanya
terpisah dengan tangkai yang memiliki cincin, bunga jantan ada di batang baru
di antara daun atau di atas bunga betina.Buah:
berwarna kuning ketika masak, oval, dan berbiji coklat muda (Heyne,
1987).
Kandungan kimia dan manfaat tanaman
Daun tanaman
ini di rekomendasikan oleh pengobatan ayurveda sebagai obat antidiabetes karena
ekstrak daun nangka memberi efek hipoglikemi (Chandrika, 2006). Selain itu daun
pohon nangka juga dapat digunakan sebagai pelancar ASI, borok (obat luar), dan
luka (obat luar). Daging buah
nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran yang mengandung
albuminoid dan karbohidrat.
Biji nangka
dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik (Heyne. 1987). Biji nangka dapat
diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan
makan campuran).
Nilai Tambah
Secara spesifik, di Kabupaten Lumajang, nangka
dapat dijadikan bahan baku kripik. Ada 2 pengusaha kripik nangka
sebagai responden yang berproduksi secara kontinyu dalam jumlah besar. Data
primer diperoleh dengan wawancara, data sekunder dari
data potensi daerah dan instansi terkait. Nilai tambah dan keuntungan agroindustri dianalisis dengan
menggunakan perhitungan nilai tambah,
distribusi kripik nangka dilakukan secara deskriptif
berdasarkan jawaban masing-masing pengusaha.Hasil penelitian adalah 1).
Karakteristik sosial ekonomi responden, usaha merupakan pekerjaan utama dan
sampingan usia (28 dan 40) tahun, pendidikan SLTA, pengalaman 21 tahun, rumah
gedung, jumlah anggota keluarga 4 orang, pendapatan rata-rata/minggu Rp
1.500.000,-.2). Nilai tambah nangka/kg rata-rata sebesar Rp 5.500,- .3). Keuntungan kripik
nangka rata-rata/kg adalah Rp 4.500,- 4). Distribusi
produk ke Surabaya, Malang, Jember, Banyuwangi, Bali dengan ongkos angkut
dimasukkan harga jual dan sistim pembayaran tunai atau pada pengiriman
berikutnya.
3.
Bromeliaceae
The
Bromeliaceae tumbuh-tumbuhan epifit atau terestrial xerophytes kadang-kadang
terdiri dari sekitar 45 genera dan 2.000 spesies yang lebih dicirikan oleh
adanya bracts bunga mencolok dan yg berlapis ketombe, mengintai, sisik peltate
pada daun dan permukaan tanaman lainnya. Daun alternatif, paralel-berurat,
biasanya kaku lorate atau tali berbentuk, dan troughlike, dengan basis selubung
dan umumnya dengan margin berduri. Bunganya biasanya biseksual dan actinomorfik
tapi berkelamin tunggal dan bentuk lemah Zygomorphic dikenal. Perianth ini
dalam dua seri yang berbeda, masing-masing dengan 3 berbeda untuk basally
bawaan segmen. Tampuk biasanya hijau tetapi tidak jarang petaloid dan berbagai
berwarna cerah. The corolla biasanya berwarna cerah dan sering segmen
menanggung sepasang basal, sisik kadang nectariferous. Androecium ini sebagian
besar terdiri dari 6 benang sari yang berbeda atau basally bawaan, dan
melampirkan ke stopkontak atau adnate ke dasar mahkota. Ginesium terdiri dari
putik senyawa tunggal dari 3 karpel, satu gaya dengan 3 stigma, dan unggul
ovarium rendah dengan 3 locules, masing-masing berisi ovula axile biasanya
banyak. Buah ini biasanya berry atau kapsul.
Aechmea gamosepala,
dibudidayakan, Lyon Arboretum, Honolulu, HI, Mei, 2004.
|
|
Alcantarea imperialis, spesimen
dengan agak cacat perbungaan, dibudidayakan, Lyon Arboretum, Honolulu, HI.
|
|
Ananas comosus, nanas. Nanas
masih merupakan tanaman kas penting di Hawaii. Perhatikan, troughlike tali
berbentuk daun dan kemerahan bracts terkait dengan bunga. Dalam spesies ini
ovarium dan segmen perianth bunga yang berdekatan menjadi berkoalisi menjadi
buah aksesori ganda.
|
|
Billbergia x windii,
perhatikan bracts cerah, 3-merous perianth dalam dua whorls, dan 6 benang
sari.
|
|
Bromelia sp.
Perhatikan perianth 3-merous dalam dua whorls yang berbeda, dan 6 benang
sari. Substansi yg berlapis ketombe keputihan terbuat dari sisik peltate.
Para stigma yang spiral memutar bersama-sama.
|
|
Bromelia sp.
|
|
Neoregelia compacta, bromeliad
memerah. Compact herbal, tegak sekitar 1 kaki tinggi.
|
|
Neoregelia spectabilis, pabrik kuku.
Ereksi ramuan dari Brazil dengan warna merah-tip daun sekitar satu kaki
panjang dan satu setengah inci lebar, bunga biru.
|
|
Tilla ndsia usneoides, Spanyol
moss. The perianth trimerous dan skala peltate sangat jelas dalam foto
close-up.
|
|
Aechmea sp.?
Meskipun kelopak yang agak petaloid pada spesies ini, masih cukup seperti
mahkota. Bracts kemerahan terkait dengan bunga.
|
|
Bromeliaceae, spesies yang tidak
diketahui.
|
Bromeliaceae
Keluarga
Bromeliaceae terdiri dari sekelompok abadi, herbal monocotyledon atau pohon
yang sering usia perlahan.
Hias yang penting (disebut bromeliad) serta sumber makanan dan obat-obatan, Bromeliaceae memiliki ekonomi yang besar nilai dan secara luas dibudidayakan. Warna daun menawarkan dedaunan hias, dan bunga-bunga yang dari warna menakjubkan karena konten yang kaya pigmen pembentuk zat yang dikenal sebagai anthocyanin.
Berdasarkan posisi ovarium, kebiasaan, dan morfologi bunga dan serbuk sari, Bromeliaceae keluarga telah dibagi menjadi tiga subfamilies: subfamili Pitcairnioideae, Tillandsioideae subfamili, dan Bromelioideae subfamili.
Ada lima puluh enam genera dan sekitar 20-600 spesies , sebagian besar tumbuh di daerah neotropical dari dunia, dari Virginia ke selatan Argentina. Satu spesies, Pitcairnia Feliciana, berasal dari Afrika. Keluarga ini menarik tetap bisa menempati berbagai lingkungan ekologis beragam, mulai dari gurun kering di Peru ke hutan pegunungan tertinggi di Pegunungan Andes.
Penampilan dan Struktur
Keluarga Bromeliaceae berbagi rencana tanah dasar konstruksi yang terdiri dari cabang (ramets) dan perbungaan yang mengikuti pola berulang ketika tumbuh. Namun, modifikasi, dalam bentuk pengurangan, ini dasar rencana yang telah berkembang di subfamilies yang berbeda.
Pola dasar terdiri dari sympodial percabangan, jenis irama pertumbuhan di mana sumbu dibangun oleh serangkaian linier unit menembak, setiap unit distal berkembang dari tunas ketiak yang terletak pada unit menembak sebelumnya. Pola pembangunan menyebabkan serangkaian ramets kental dengan bunga terminal. Roots , ketika hadir, biasanya muncul dari bagian bawah ramet masing-masing.
Tumbuh Kebiasaan
Hias yang penting (disebut bromeliad) serta sumber makanan dan obat-obatan, Bromeliaceae memiliki ekonomi yang besar nilai dan secara luas dibudidayakan. Warna daun menawarkan dedaunan hias, dan bunga-bunga yang dari warna menakjubkan karena konten yang kaya pigmen pembentuk zat yang dikenal sebagai anthocyanin.
Berdasarkan posisi ovarium, kebiasaan, dan morfologi bunga dan serbuk sari, Bromeliaceae keluarga telah dibagi menjadi tiga subfamilies: subfamili Pitcairnioideae, Tillandsioideae subfamili, dan Bromelioideae subfamili.
Ada lima puluh enam genera dan sekitar 20-600 spesies , sebagian besar tumbuh di daerah neotropical dari dunia, dari Virginia ke selatan Argentina. Satu spesies, Pitcairnia Feliciana, berasal dari Afrika. Keluarga ini menarik tetap bisa menempati berbagai lingkungan ekologis beragam, mulai dari gurun kering di Peru ke hutan pegunungan tertinggi di Pegunungan Andes.
Penampilan dan Struktur
Keluarga Bromeliaceae berbagi rencana tanah dasar konstruksi yang terdiri dari cabang (ramets) dan perbungaan yang mengikuti pola berulang ketika tumbuh. Namun, modifikasi, dalam bentuk pengurangan, ini dasar rencana yang telah berkembang di subfamilies yang berbeda.
Pola dasar terdiri dari sympodial percabangan, jenis irama pertumbuhan di mana sumbu dibangun oleh serangkaian linier unit menembak, setiap unit distal berkembang dari tunas ketiak yang terletak pada unit menembak sebelumnya. Pola pembangunan menyebabkan serangkaian ramets kental dengan bunga terminal. Roots , ketika hadir, biasanya muncul dari bagian bawah ramet masing-masing.
Tumbuh Kebiasaan
Bromeliaceae
berkisar dari tanaman kecil, seperti beberapa Tillandsia miniatur, untuk
individu yang sangat tinggi, seperti Puya raimomndii, mencapai hingga 32 kaki
(10 meter) tingginya. Mereka bisa menjadi epifit, yaitu, tanaman yang
menggunakan spesies lain sebagai dukungan tanpa merugikan mereka,
atau terestrial. Beberapa tumbuh di atas batu, dan beberapa
karnivora.
Mereka daun specieswhose yang lahir dari umum tempat di batang (dalam bentuk rosulate) dapat mengembangkan bentuk tangki, juga dikenal sebagai phytotelma, yang umum di genera seperti Aechmea dan Brocchinia.
Ini pelabuhan phytotelma berbagai serangga dan vertebrata kecil yang tumbuh di kolam kecil daun air dan tua yang mengumpulkan di bagian bawah tangki "." Tank-tank menumpuk air dan bahan organik terlarut sebagian, menciptakan nutrisi substrat kaya sebagai kelangsungan penyediaan kelembaban. Bromeliaceae lainnya tidak membentuk tank, melainkan, mereka memiliki akar yang berfungsi penuh dan rambut khusus untuk penyerapan air.
Libra
Adaptasi fisiologis terhadap lingkungan yang berbeda di antara beberapa spesies berkorelasi dengan kehadiran jenis yang sangat berkembang rambut daun (atau trikoma) dikenal sebagai skala. Timbangan dapat menutupi seluruh permukaan daun , kadang-kadang muncul di lokasi yang berbeda dan pola, mereka menyerap air atmosfer melalui aksi kapiler, seperti kertas blotting, dan air tersebut kemudian diangkut ke jaringan daun, di mana ia disimpan dalam parenkim tersebut.
Divisi skala dalam dua bagian-yang dikenal sebagai perisai, atau penutup trikoma, dan penyerapan air sel-adalah apa yang membuat Bromeliaceae unik. Ketika air langka menyusut skala, dan ketika air hadir sel perisai berkembang. Timbangan melindungi daun terhadap transpirasi dan mengurangi penguapan air selama musim kemarau.
Bunga dan Penyerbukan
Mereka daun specieswhose yang lahir dari umum tempat di batang (dalam bentuk rosulate) dapat mengembangkan bentuk tangki, juga dikenal sebagai phytotelma, yang umum di genera seperti Aechmea dan Brocchinia.
Ini pelabuhan phytotelma berbagai serangga dan vertebrata kecil yang tumbuh di kolam kecil daun air dan tua yang mengumpulkan di bagian bawah tangki "." Tank-tank menumpuk air dan bahan organik terlarut sebagian, menciptakan nutrisi substrat kaya sebagai kelangsungan penyediaan kelembaban. Bromeliaceae lainnya tidak membentuk tank, melainkan, mereka memiliki akar yang berfungsi penuh dan rambut khusus untuk penyerapan air.
Libra
Adaptasi fisiologis terhadap lingkungan yang berbeda di antara beberapa spesies berkorelasi dengan kehadiran jenis yang sangat berkembang rambut daun (atau trikoma) dikenal sebagai skala. Timbangan dapat menutupi seluruh permukaan daun , kadang-kadang muncul di lokasi yang berbeda dan pola, mereka menyerap air atmosfer melalui aksi kapiler, seperti kertas blotting, dan air tersebut kemudian diangkut ke jaringan daun, di mana ia disimpan dalam parenkim tersebut.
Divisi skala dalam dua bagian-yang dikenal sebagai perisai, atau penutup trikoma, dan penyerapan air sel-adalah apa yang membuat Bromeliaceae unik. Ketika air langka menyusut skala, dan ketika air hadir sel perisai berkembang. Timbangan melindungi daun terhadap transpirasi dan mengurangi penguapan air selama musim kemarau.
Bunga dan Penyerbukan
Bunga-bunga
dari Bromeliaceae umumnya hermaprodit (berkelamin tunggal fungsional).
Bentuknya bisa radial atau sedikit asimetris, dan jumlah bagian bunga yang
dikenal sebagai sepal dan kelopak yang selalu
tiga. Susunan benang sari dalam dua whorls, dengan tiga benang sari di
masing-masing. Ovarium dapat unggul atau lebih rendah, dan plasentasi (posisi
ovula) sebagian besar aksial.
Nectaries septum selalu hadir di dasar bunga. Para sepal dibedakan kelopak fromthe dengan warna dan ukuran. Kelopak menunjukkan warna-warna cerah, sedangkan sepal mungkin tetap terutama di warna hijau. Buah-buahan biasanya kapsul atau berry, dan biji yang bersayap.
Mekar bunga Bromeliaceae biasanya tidak berbau, meskipun beberapa spesies mungkin memiliki bunga wangi, menunjukkan penyerbukan oleh ngengat nokturnal atau butterflies.However, sekresi berlimpah mereka nektar menunjukkan bahwa tanaman diserbuki terutama oleh burung.
Menggunakan
Penggunaan utama Bromeliaceae adalah sebagai serat tekstil, makanan, obat-obatan, dan penanaman hias. Dalam kategori makanan nanas, Ananas comosus, adalah spesies yang paling banyak digunakan. The obat sifat nanas didasarkan pada kehadiran bromelain, suatu enzim (protein-breaking) proteolitik yang banyak digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri.
Serotonin, neurotransmitter, juga hadir, dan steroid dari daun memiliki aktivitas estrogenik. Tiga belas spesies Bromeliaceae digunakan sebagai sumber serat tekstil, misalnya, tempat tidur gantung yang terbuat dari serat-serat Aechmea bracteata dan nanas.
Nectaries septum selalu hadir di dasar bunga. Para sepal dibedakan kelopak fromthe dengan warna dan ukuran. Kelopak menunjukkan warna-warna cerah, sedangkan sepal mungkin tetap terutama di warna hijau. Buah-buahan biasanya kapsul atau berry, dan biji yang bersayap.
Mekar bunga Bromeliaceae biasanya tidak berbau, meskipun beberapa spesies mungkin memiliki bunga wangi, menunjukkan penyerbukan oleh ngengat nokturnal atau butterflies.However, sekresi berlimpah mereka nektar menunjukkan bahwa tanaman diserbuki terutama oleh burung.
Menggunakan
Penggunaan utama Bromeliaceae adalah sebagai serat tekstil, makanan, obat-obatan, dan penanaman hias. Dalam kategori makanan nanas, Ananas comosus, adalah spesies yang paling banyak digunakan. The obat sifat nanas didasarkan pada kehadiran bromelain, suatu enzim (protein-breaking) proteolitik yang banyak digunakan untuk mengobati peradangan dan nyeri.
Serotonin, neurotransmitter, juga hadir, dan steroid dari daun memiliki aktivitas estrogenik. Tiga belas spesies Bromeliaceae digunakan sebagai sumber serat tekstil, misalnya, tempat tidur gantung yang terbuat dari serat-serat Aechmea bracteata dan nanas.
4.
Bambu Ampel (Bambusa
vulgaris) (Famili: Bombaceae)
Deskripsi
Rumpun tegak, tinggi 10 - 20 m, diameter 4 - 10
cm, permukaan batang hijau mengkilap, kuning, atau kuning bergaris-garis hijau;
internodus berjarak 20-45 cm, permukaan batang berambut hitam dan dilapisi
lilin putih ketika muda dan berangsur-angsur menjadi halus tak berambut dan
mengkilap; nodus tenggelam. Cabang-cabang muncul dari nodus tengah dan atas
dari rumpun. Selubung rumpun berbentuk segitiga lebar; daun lurus, berbentuk
segitiga lebar (broadly triangular), panjang 4-5 cm dan lebar 5-6 cm, ujung
daun meruncing, berambut pada kedua permukaan daun dan di tepi-tepi daun;
panjang ligula 3 mm, bergerigi.
Distribusi
Bambusa
vulgaris merupakan tumbuhan yang berasal dari Dunia Lama, khususnya dari
kawasan Asia tropis. Jenis ini diyakini sebagai bambu yang paling banyak
dibudidayakan di seluruh penjuru kawasan tropis dan sub-tropis. Di kawasan Asia
Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan, sering dijumpai di desa- desa,
di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman ornamental di perkotaan.
Habitat
Bambusa
vulgaris dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal, pada
ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m dpl. Bambusa ini tumbuh baik di
daerah dataran rendah dengan kondisi kelembapan udara dan tipe tanah yang luas.
Di Asia Tenggara, tumbuhan berumpun hijau ini telah tumbuh luas secara alami di
tepi-tepi sungai, di pinggir jalan, dan di tanah-tanah lapang. Di Semenanjung
Malaysia, Bambusa vulgaris tetap dapat tumbuh baik di lahan-lahan
terdegradasi yang mengandung timah.
Perbanyakan
Bambusa vulgaris dapat diperbanyak dengan menggunakan rhizoma, stek rumpun
atau cabang, cangkok dan kultur jaringan. Stek rhizoma yang diambil dari rumpun
berusia 1 - 2 tahun selalu memberikan hasil bagus. Cara termudah dan sering
dilakukan adalah stek rumpun atau cabang. Umumnya, rumpun yang akan di stek
adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua. Penanaman pada
akhir periode musim hujan dianjurkan, dengan jarak penanaman 6-12 m x 6-12 m.
Manfaat
Seperti bambu lainnya, Bambusa vulgaris dapat
digunakan sebagai bahan bangunan, pagar, jembatan, alat angkutan (rakit), pipa
saluran air dan berbagai peralatan rumah tangga. Selain itu, tunas mudanya
(rebung) dapat dimakan serta dapat digunakan sebagai obat liver atau hepatitis.
Rumpun bambu mempunyai potensi dalam melestarikan lingkungan; pertumbuhannya
cepat dan akarnya mampu mengawetkan tanah dan mengurangi erosi.
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus :
Bambusa
Spesies : Bambusa
vulgaris Schrad. ex J. C
Bunga Mulut Naga (Common Snapdragon; Anthirrhinum majus)
(Famili: Scrhophulariaceae)
Asal
Tanaman asli dari wilayah Mediterania, termasuk
Maroko, dari bagian utara Portugal sampai bagian selatan Prancis, dan sampai ke
timur seperti negara Turki dan Suriah. Dinamakan demikian karena bunga ini akan
menutup ketika di sentuh.
Snapdragon Sebagai Bunga Potong
Bunga Mulut Naga yang banyak dijual umumnya adalah
Anthirrhinum majus. Pada umumnya, bunga ini dipergunakan untuk dekorasi,
baik dekorasi rumah, kantor, pernikahan atau untuk keperluan dekorasi yang
lain. Selain itu biasanya penjualan bunga snapdragon ini untuk toko bunga,
hotel, spa, dan untuk perorangan (hadiah, dalam bentuk bouquet). Orang
akan menyukai bunga snapdragon selain karena warnanya yang indah dan mencolok,
juga karena baunya yang harus serta keunikan lain yakni menutupnya bunga ketika
tersentuh.
Harga per 10 batang bunga snapdragon ini Rp.70.000,-.
Harga yang termasuk mahal untuk satu tangkai bunga, dan itu pun belum dikemas.
Apabila dirangkai dengan bunga lain misalnya dengan mawar, harga per bouquetnya
bisa mencapai harga lebih dari Rp.500.000,-. Apabila diteliti, hal ini
merupakan prospek yang bagus untuk pengembangan bunga snapdragon, karena pada
tahun-tahun yang akan datang, jumlah orang kaya di Indonesia akan meningkat
selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang meingkat pula, sehingga daya jual bunga
snapdragon dapat pula meningkat.
Manfaat Lain
Dalam banyak jurnal penelitian, kandungan Bunga
Mulut atau yang kerap disebut Snapdragon ini yaitu berupa antosianin.
Antosianin sendiri adalah zat yang termasuk golongan polifenol, yang dalam
dunia medis dikenal sebagai penangkal radikal bebas, penyakit jantung dan
pembuluh darah, kanker, serta mengurangi risiko Alzheimer. Zat lain yang termasuk
dalam golongan polifenol adalah pada teh.
Jadi,
kedepannya, bunga snapdragon
dapat berpeluang seperti mawar. Selain sebagai bunga hias, namun juga dimanfaatkan ekstraknya. Apabila pada
mawar terdapat minyak atsiri, pada bunga snapdragon ini yang dapat dimanfaatkan
adalah kandungan antosianinnya. Apalagi isu-isu penyakit akibar zat
karsinogenik mungkin akan terus berkembang akibat pola makan dan isu lingkungan yang memburuk, sehingga
prospeknya akan bagus selain hanya untuk tanaman hias.
5.
Bunga
Gladiol (Gladiolus hybridus) [Famili
Iridaceae]
· Klasifikasi tanaman gladiol adalah
sebagai berikut :
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Pteropsida
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Iridales
Famili : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus hybridus
Subdivisi : Pteropsida
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Iridales
Famili : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus hybridus
· Deskripsi tanaman
Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa
tanaman semusim berbentuk herba termasuk dalam famili Iridaceae. Gladiol
berasal dari bahasa latin “Gladius” yang berarti pedang kecil, seperti bentuk
daunnya. Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan dan sebagian kecil spesies
lainnya berasal dari Eurasia. Bunga ini menyebar di Asia sejak 2000 tahun.
Tahun 1730 mulai memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda.
Julukan lain dari bunga ini adalah
“sword lily” atau pedang kecil dikarenakan bentuknya yang menyerupai pedang.
Bunga gladiol dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 90-150 cm, pH tanah
5,8-6,5 dalam suhu 10-25º C. Bunga ini sangat toleran pada berbagai struktur
tanah. Tanaman ini akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam.
Tanaman gladiol yang termasuk subklas
Monocotyledoneae, berakar serabut, dan tanaman ini membentuk pula akar
kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Kelebihan dari bunga
potong gladiol adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitar 5 - 10 hari dan
dapat berbunga sepanjang waktu.
· Manfaat tanaman
Manfaat dari bunga ini adalah untuk sarana
peralatan tradisional, untuk keperluan agama, keperluan ritual-ritual tertentu,
dan upacara kenegaraan.
· Nilai tambah tanaman
Kelebihan dari bunga potong ini adalah
kesegarannya bisa bertahan sampai sekitar satu setengah minggu dan dapat
berbunga sepanjang waktu. Warnanya dan penampilannya akan tampil maksimal jika
ditanam di kondisi dimana mereka mendapatkan cahaya matahari yang penuh, dan
dapat membantu tanaman ini menyimpan energi matahari tersebut untuk masa
pertumbuhannya di tahun berikutnya.
Gladiol di produksi sebagai bunga potong yang
mempunyai nilai ekonomi. Dan memiliki nilai estetika. Bunga gladiol ini adalah
salah satu cut-flower atau bunga
potong yang paling banyak dicari orang, baik sebagai bunga hias atau untuk
keperluan tanaman kebun, karena bunga ini sangat menarik perhatian atau “eye-cathcing”.
6.
manfaat dari bunga euphorbia
Manfaat
bunga euphorbia ( Euphorbia antiquorum L.)
NamaLokal :
Sudu-sudu, susurru, susudu (Jawa).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, malaria, demam, radang anak telinga, sakit gigi, asma, bisul; Rematik, sembelit, kurap, gigitan ular, membunuh serangga;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Batang, daun dan putik bunga. Kulit dan duri dibuang, lalu dipotong tipis-tipis kemudian goreng sampai kuning.
KEGUNAAN:
- Diare akut.
- Malaria, demam.
- Membunuh serangga (insecticide).
- Radang anak telinga.
- Sakit gigi.
- Sesak napas (asmatis).
- Rematik.
- Sembelit.
- Gigitan ular (akar).
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-6 g batang. Batang setelah dicuci bersih, dibuang kulit dan durinya. Potong tipis-tipis, lalu goreng dengan beras sampai warnanya coklat. Batang yang sudah kering ini lalu direbus dengan air, minum.
Pemakaian luar. Batang segar dicuci bersih lalu digiling halus. Air perasannya digunakan untuk memoles bisul, radang kulit bernanah (piodermi) dan kurap (ringworm infection). Atau batang dikeringkan, digiling menjadi serbuk. Taburkan ketempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
1. Bisul, piodermi:
Batang dipotong tipis, hangatkan diatas api kecil Letakkan di atas
bisul atau radang kulit.
2. Bisul, kurap:
Cabang segar dibuang kulitnya, ditumbuk halus lalu diperas. Airnya
dilumaskan pada bisul atau kurap dan sekelilingnya. Lakukan 2 kali
sehari.
3. Radang anak telinga:
Cabang segar dibuang kulitnya, ditumbuk halus lalu diperas. Airnya
dipakai untuk menetes anak telinga yang sakit. Sehari 4-6 kali, 2-3
tetes.
4. Sakit gigi:
Getah sesuru beberapa tetes, dengan lidi kapas dilumaskan pada
gigi yang sakit atau berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari, tetapi harus
hati-hati. Jangan sampai mengenai gigi yang sehat.
5. Sembelit:
Batang sesuru dicuci lalu digiling halus, peras. Airnya diaduk
dengan tepung tapioka secukupnya lalu dibuat pil sebesar kacang
hijau. Keringkan dengan cara digongseng diatas tatakan genteng.
Setiap kali makan 1 pil.
CATATAN:
- Sesuru / euphorbia, beracun, wanita hamil dilarang pakai.
- Untuk minum, sesuru / euphorbia setelah dibuang kulit dan durinya lalu diiris
tipis-tipis. Goreng alau gongseng dengan beras, sampai warnanya
menjadi coklat. Baru direbus dengan air, minum.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, dingin, beracun. Batang setelah dihilangkan cairannya dengan pengolahan, berkhasiat menghilangkan bengkak (anti swelling), anti radang (anti inflarnast), anti diare, peluruh kentut. KANDUNGAN KIMIA: Batang: Taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alfa-ol, friedelan-3 beta-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat. Daun: Peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, kanji. Getah: Euphorbol, euphol, cyeloartenol.
NamaLokal :
Sudu-sudu, susurru, susudu (Jawa).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, malaria, demam, radang anak telinga, sakit gigi, asma, bisul; Rematik, sembelit, kurap, gigitan ular, membunuh serangga;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Batang, daun dan putik bunga. Kulit dan duri dibuang, lalu dipotong tipis-tipis kemudian goreng sampai kuning.
KEGUNAAN:
- Diare akut.
- Malaria, demam.
- Membunuh serangga (insecticide).
- Radang anak telinga.
- Sakit gigi.
- Sesak napas (asmatis).
- Rematik.
- Sembelit.
- Gigitan ular (akar).
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-6 g batang. Batang setelah dicuci bersih, dibuang kulit dan durinya. Potong tipis-tipis, lalu goreng dengan beras sampai warnanya coklat. Batang yang sudah kering ini lalu direbus dengan air, minum.
Pemakaian luar. Batang segar dicuci bersih lalu digiling halus. Air perasannya digunakan untuk memoles bisul, radang kulit bernanah (piodermi) dan kurap (ringworm infection). Atau batang dikeringkan, digiling menjadi serbuk. Taburkan ketempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
1. Bisul, piodermi:
Batang dipotong tipis, hangatkan diatas api kecil Letakkan di atas
bisul atau radang kulit.
2. Bisul, kurap:
Cabang segar dibuang kulitnya, ditumbuk halus lalu diperas. Airnya
dilumaskan pada bisul atau kurap dan sekelilingnya. Lakukan 2 kali
sehari.
3. Radang anak telinga:
Cabang segar dibuang kulitnya, ditumbuk halus lalu diperas. Airnya
dipakai untuk menetes anak telinga yang sakit. Sehari 4-6 kali, 2-3
tetes.
4. Sakit gigi:
Getah sesuru beberapa tetes, dengan lidi kapas dilumaskan pada
gigi yang sakit atau berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari, tetapi harus
hati-hati. Jangan sampai mengenai gigi yang sehat.
5. Sembelit:
Batang sesuru dicuci lalu digiling halus, peras. Airnya diaduk
dengan tepung tapioka secukupnya lalu dibuat pil sebesar kacang
hijau. Keringkan dengan cara digongseng diatas tatakan genteng.
Setiap kali makan 1 pil.
CATATAN:
- Sesuru / euphorbia, beracun, wanita hamil dilarang pakai.
- Untuk minum, sesuru / euphorbia setelah dibuang kulit dan durinya lalu diiris
tipis-tipis. Goreng alau gongseng dengan beras, sampai warnanya
menjadi coklat. Baru direbus dengan air, minum.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Pahit, dingin, beracun. Batang setelah dihilangkan cairannya dengan pengolahan, berkhasiat menghilangkan bengkak (anti swelling), anti radang (anti inflarnast), anti diare, peluruh kentut. KANDUNGAN KIMIA: Batang: Taraxerol, taraxerone, friedelan-3 alfa-ol, friedelan-3 beta-ol, epifriedelanol, sterol, progesterone, karbohidrat, asam amino, asam sitrat, asam malat, dan asam fumarat. Daun: Peroxidase, calsium oksalat, peptic substance, kanji. Getah: Euphorbol, euphol, cyeloartenol.
Asal-Usul Bunga Euphorbia
Euphorbia berasal dari Pulau Madagaskar, Afrika. Nama Euphorbia
diberikan untuk menghargai jasa dokter Euphorbus dari kerajaan Mauritania yang
membawa tanaman ini menyebar ke cina dan Thailand. Di Cina Bunga Euphorbia
dianggap membawa keberuntungan dikarenakan tanaman ini memenuhi
"syarat-syarat" fengshui sebagai tanaman yang membawa hoki. tak heran
jika tanaman Euphorbia sering diletakkan di depan rumah dekat pintu masuk untuk
mendatangkan keberuntungan dan menghalau roh jahat.
Para pedagang juga sering meletakkan pot berisi tanaman ini di dekat pintu masuk toko. Orang Cina menyebut Euphorbia sebagai Pha Sien Hwa atau bunga delapan dewa. Mereka mengarang cerita klasik dengan menyebut Euphorbia berasal dari tetesan air mata salah satu dewa yang tergabung dalam kelompok delapan dewa yang terkenal lewat dongeng Delapan Dewa Menyeberang Lautan.
Mempercantik Tampilan Euphorbia
Euphorbia bisa dipercantik tampilannya dengan sarana dari luar sesuai keinginan kita. Berikut ini salah satu caranya:
Para pedagang juga sering meletakkan pot berisi tanaman ini di dekat pintu masuk toko. Orang Cina menyebut Euphorbia sebagai Pha Sien Hwa atau bunga delapan dewa. Mereka mengarang cerita klasik dengan menyebut Euphorbia berasal dari tetesan air mata salah satu dewa yang tergabung dalam kelompok delapan dewa yang terkenal lewat dongeng Delapan Dewa Menyeberang Lautan.
Mempercantik Tampilan Euphorbia
Euphorbia bisa dipercantik tampilannya dengan sarana dari luar sesuai keinginan kita. Berikut ini salah satu caranya:
- Pot Euphorbia dapat di percantik tampilannya denganbebatuan yang berbentuk dan berwarna unik.
- Pot bisa plastik yang kecil bisa di masukkan kedalam pot yang terbuat dari kayu atau rotan
Caranya:
Masukkan Euphorbia beserta pot plastiknya ke dalam pot kayu atau
rotan. Tambahkan bebatuan yang berbentuk dan berwarna unik. batuan ini selain
menambah cantik tampilan tanaman juga berfungsi untuk mengurangi penguapan air
dalam pot jika cuaca sedang panas. Semprotkan pupuk bunga setiap seminggu sekali. Agar mengkilap, lap permukaan daun dengan kain halus atau
tisu yang telah dibasahi dengan susu encer. Susunya bisa susu sapi murni atau
susu bubuk tanpa gula yang diencerkan. Jangan gunakan susu kental manis karena akan
mengundang banyak semut. Pasti tampilan bunga Euphorbia anda akan tampil lebih
menarik dan artistik. Selamat mencoba.
KESIMPULAN
Abdullah Mujahid 115040201111159
Ornamental
floriculture atau tanaman hias memeiliki prospek bisnis yang besar sehingga
perlu di kembangkan secara lebih intensif karena permintaan yang semakin
meningkat. Dan permintaan tidak datang dari dalam negeri namun juga dari luar
negeri sebagai landscape pertamanan, dekorasi, juga penghias halaman rumah.
Dalam kuliah
TPT hari ini dapat di ambil kesimpulan bahwa perkebunan merupakan penghasi devisa terbesar di indonesia dengan bermacam-macam
jenis perkebunan baik untuk kebutuhan industri seperti : karet, pinus, maupun
kebutuhan non industri seperti : kopi, the, tebu, sawit, dan lain-lain.
Achmad Eka
Septiyanto 115040200111108
Budidaya
hortikultura merupakan suatu rangkaian kegiatan pertanian dariawal penanaman
hingga penanganan pasca panen. Secara umum budidayahortikultura meliputi:
tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops);dan tanaman hias (ornamental
crops). Kegiatan hortikultura mencakup aspek produksi dan penanganan
pasca panen yaitu: teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, panen
serta pasca panen.
Kesimpulan adimas pamuji
115040201111155
The Bromeliaceae tumbuh-tumbuhan
epifit atau terestrial xerophytes kadang-kadang terdiri dari sekitar 45 genera
dan 2.000 spesies yang lebih dicirikan oleh adanya bunga mencolok dan yg
berlapis,Pohon atau perdu seringkali berduri atau berambu Daun tunggal atau majemuk beranak daun
3 atau menyirip gasal, duduk berhadapan atau berkarang mempunyai daun
penumpu.Hiasan bunga terdiri atas kelopak, dan mahkota yang berbilangan 4-6. Benang
sari 2 x lipat jumlah daun-daun hiasan bunga.Pada bunga betina terdapat rudimen
benang-benang sari 2-5 bakal buah yangbebas dengan 2-5 tangkai putik yang
bebas.Buah bumbung dengan 2-3 biji dengan endosperm berdaging, lembaga dengandaun lembaga yang pipih.Suku ini hanya
terdiri atas 1 marga dengan 18 jenis yang tumbuh di kepualuanAntillendan di
pegunungan Andes di Amerika Selatan.
Afrizal
Maulana Abdi 115040201111132
1.
Di
Indonesia terdapat 44 famili tanaman hias yang diunggulkan sebagai penyerap
tenaga kerja dan penghasil devisa negara lewat ekspor.
2.
Prospek
pengembangan bunga hias di Indonesia besar, karena diperkirakan pada
tahun-tahun yang akan datang, jumlah orang dengan pendapatan yang tinggi akan
meningkat.
3.
Famili
dari Bombaceae dan Scrophylariaceae memiliki prospek yang tidak
kalah dengan primadona tanaman hias lainnya
Kesimpulan yang dipelajari hari ini:
1.
Tanaman
perkebunan di Indonesia merupakan peninggalan zaman kolonial
2.
Apabila
mengikuti Siklus Tujuh Abad, pada abad ke 21 ini Indonesia akan mengalami
kemajuan yang pesat, atau dengan kata lain kembali pada masa kejayaannya sama
seperti pada abad ke-7 dan ke-14.
3.
Secara
prinsip, ada 3 yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil perkebunan di
Indonesia, yakni ekstensifikasi, inteksifikasi, dan efisiensi.
Ajeng Widakusuma Dewanti 115040201111093
Ornamental horticulture adalah tanaman yang
dikembangkan dengan tujuan sebagai tanaman dekoratif untuk memenuhi kebutuhan
pembuatan landskap. Landskap di sini bias berupa taman di rumah ataupun tata
letak kota (seperti di taman kota, jalan raya, ataupun jalan tol). Ornamental
horticulture bias berupa bunga hingga pepohonan. Perlu diingat, bahwa tujuan
ornamental horticulture adalah untuk keindahan dan bukan untuk fungsional.
Sehingga, berbagai macam jenis tanaman bias digunakan. Tanaman
perkebunan biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis. Tanaman
perkebunan di gunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan dalam skala besar
dan di pasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas masukannya